Majene, mandarnews.com – Peristiwa budaya akan diselenggarakan di dusun Timbogading Desa Betteng Kecamatan Pamboang. Lembaga Adat Timbogading akan dikukuhkan.
Dalam agenda kegiatan, Bupati Majene, DR Fahmi Massiara, MH akan diberi gelar Maraqdia Malolo (Panglima Perang dalam struktur adat Adolang). Namun, DR Fahmi menolak pemberian gelar tersebut.
Melalui Kasubag Protokoler Humas Setdakab Majene, Sufyan Ilbas, DR Fahmi menyatakan penolakannya. Pernyataan Bupati Majene itu dituliskan Sufyan di Whatsapp Group “Info Humas dan Jurnalis”.
Berikut isu tulisannya :
“Terkait dengan pelaksanaan acara Pengukuhan Lembaga Adat Timbogading. Dimana dalam susunan acara tersebut pada point / nomor 10 yg berbunyi “Pemberian gelar Maraqdia Malolo kepada Bupati Majene oleh Maraqdia Timbogading”.
Maka sy meneruskan penyampaian dari Bupati Majene… bahwa susunan acara pd nomor 10 tersebut… tidak melalui konsultasi & persetujuan terlebih dahulu dengan Bapak Bupati Majene, sehingga Bupati Majene meminta acara Pemberian Gelar Maraqdia Malolo kepada Beliau Ditiadakan atau dihilangkan dari susunan acara !
Bupati Majene jg sdh menyampaikan ke Pak. Darmansyah (Ketua DPRD) selaku Ketua MSI (Masyarakat Sejarawan Indonesia) Sulbar…. spy tdk usah ada acara Pemberian Gelar kepada Bupati Majene.
Terkait masalah Timbogading…. Bupati Majene menyampaikan : biar Harun Hadaming cs yg berhadapan.
Bupati Majene menyampaikan : bahwa dalan hal ini, Bupati hanya kapasitas Pemerintah Daerah dan mengakomodir serta berada di tengah kedua belah pihak, tanpa ada memihak kepada siapapun juga.
Pengukuhan adat Timbogading akan melantik Harun Hadaming, S.Sos., M.Si sebagai Maraqdia. Ia kemudian akan melantik Maraqdia Malolo. Pengukuhan adat Timbogading akan diselenggarakan, Minggu 14 Juli 2019.
Penulis : Rizaldy