Seleksi calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ( KPID ) Sulbar memasuki tahapan uji kompetensi, dimulai dengan ujian tulis, Selasa (28/07). Ujian tulis ini berlangsung di aula SMK Negeri Rangas, Mamuju.
Dua calon anggota KPID Sulbar dipastikan gugur dalam tahapan seleksi, kedua calon yang dipastikan gugur ini karena tidak menghadiri ujian.
Menurut Fachry, peserta yang tidak hadir itu, satu orang karena mengundurkan diri sehari menjelang ujian, satu orang lainnya tidak hadir tanpa keterangan resmi ke tim seleksi.
Ketua tim seleksi KPID Sulbar, Fachry Yusuf menjelaskan dengan tidak ikutnya dua calon, maka jumlah peserta ujian tulis seleksi KPID Sulbar yang mengikuti ujian tulis sebanyak 33 orang.
Dari jumlah tersebut, Empat orang merupakan calon petahana KPID.
Disamping itu sejumlah peserta yang ikut antara lain mantan anggota DPRD Majene Idham, aktivis LSM dan aktivis Perempuan.
“Test tulis ini menguji kemampuan atau kompetensi para calon, mulai dari pengetahuan umum penyiaran, ilmu komunikasi, bahasa Inggris hingga pengetahuan tentang aspek lokalitas Sulbar,” kata Fachry.
Pelaksanaan ujian tulis ini sendiri diawali dengan acara pembukaan yang dihadiri anggota komisi I DPRD Sulbar Jumiati Mahmud dan Lima orang anggota tim seleksi KPID antara lain ketua Fachry Yusuf, sekretaris Farhanuddin, Syariat Tajuddin, Mulyadi Harly, serta Muhaimin Faisal.
“Selamat mengikuti ujian tulis, tentu dari setiap ujian penting untuk menerima hasil yakni lulus dan tidak lulus,” kata Jumiati dalam sambutannya.
Keterangan yang dihimpun, pada tahapan seleksi ujian tulis ini, para peserta diberikan waktu dua jam untuk mengerjakan 100 nomor soal terdiri atas pilihan ganda dan essay.
Sekretaris tim seleksi, Farhanuddin menjelaskan, setelah menempuh ujian tulis, para peserta selanjutnya akan mengikuti ujian psikotest.
Rencananya mitra tim seleksi dalam ujian psikotest yakni dari akademisi fakultas Psikologi UNM akan menggelar ujian psikotest Rabu, 29 Juli.
“Tim Psikotest sudah tiba di Mamuju, kami juga sudah sampaikan ke peserta agar lebih cepat tiba di lokasi ujian sehingga dapat mempersiapkan diri lebih baik,” kata Farhan yang juga adalah dosen FISIP Unsulbar.(Afsar)