Endeng mempraktekkan penggunaan tungku hemat bahan bakar ciptaannya.
Majene, mandarnews.com – Berawal dari langka dan mahalnya tabung Gas Melon menjelang lebaran atau beberapa hari menjelang lebaran, seorang bapak yang biasa disapa Endeng ini menciptakan tungku hemat kayu bakar.
Endeng warga Dusun Naungkaluku Desa Lalatedong, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat ini berinovasi dengan membuat tungku untuk memasak dan memanggang ikan ataupun daging.
Endeng yang setia dengan rambut gondrongnya sejak dahulu ini termotivasi membuat tungku hemat bahan bakar karena kasihan melihat sang istri, harus mencari kayu bakar untuk memasak, setiap kehabisan gas.
“Awalnya saya kasian melihat istri di saat memasak tiba-tiba gas habis dan warung penjual gas melon di sekitar kehabisan stok, ini sering terjadi disaat menjelang atau sesudah lebaran, bahkan di hari-hari biasa pun sering terjadi habisnya gas melon,” tutur Endeng.
Endeng mengaku, hasil inovasi itu tercipta berawal dari melihat di youtube, meski tak sama persis dengan di yotube. Tungku hasil inovasi Pria yang hanya lulusan SD ini, dilengkapi pemanggang ikan/daging. Di bagian bawah tungku juga dipasangi lahar bekas sehingga memudahkan memindahkannya karena tinggal mendorongnya.
Bahan baku tungku sangat mudah di dapatkan di toko bangunan atau toko besi karena bahan yang digunakan berupa pipa besi jumbo dan besi batangan. Bahan-bahan ini dirakit dirakit menggunakan las karbit dan gurinda. Kedua alat itu tersedia di rumah Endeng.
Endeng yang ternyata putra dari budayawan terkenal di tanah Mandar, (alm) Muis Mandra mengakui bahwa dari hasil inovasinya tungku buatannya itu sangat hemat kayu bakar dan apapun yang di masak akan cepat matang.
“Jika kita memasak, masakan akan cepat masak dan kayu bakar yang digunakan sangat irit, cukup beberapa potongan kayu, selain itu juga ramah lingkungan karena asapnya tidak mengepul, tidak jauh beda dengan kompor gas,” jelas endeng. sambil memperaktekkan penggunaan tungku buatannya tersebut.
Endeng mengaku, tungku buatannya itu sudah ada yang menghargai Rp.500.000,- namun dirinya belum mau melepasnya. Endeng, yang juga penggila Tim Nasional Argentina ini, tidak menolak jika ada yang memesan buatannya, asalkan sesuai bayarannya. (Haslan)