Batte Laun dalam kemasan
Mamasa, mandarnews.com – Berangkat dari kebiasaan mengonsumsi “Batte Laun” (Mamasa-red) sejak kecil, Sekretaris Umum (Sekum) Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (PPGTM), Fiktor Parantang berupaya memperkenalkan makanan khas Mamasa tersebut.
Menurut Fiktor, Batte Laun dapat diartikan sebagai suatu bentuk kuliner yang sekali disangrai/diolah dapat bertahan lama.
“Menurut informasi dari beberapa pihak, makanan tersebut sering dibuat pada zaman dahulu untuk persiapan makanan pada saat berpergian jauh atau sebagai cemilan di rumah,” ujar Fiktor, Rabu (16/10/2019).
Fiktor menjelaskan, makanan tersebut terbuat dari tepung beras ketan, kelapa, dan gula merah yang disangrai secara bersamaan.
“Dulunya menurut orang tua, makanan tersebut sering disajikan dengan kopi pahit dan menjadi makanan kesukaan masyarakat,” kata Fiktor.
Awalnya, lanjutnya, ide memperkenalkan Batte Laun tersebut muncul lantaran keinginan untuk memulai bisnis dengan mempertahankan kearifan lokal dalam bidang kuliner, dimana usaha yang akan dijalankan tidak menggunakan modal besar dan menyita waktu banyak.
“Saya awalnya memulai 25 kemasan dan ternyata banyak yang memesan sehingga ditambah dan berpikir untuk serius mengembangkan hal tersebut. Ide ini sudah ada sejak bulan lalu namun baru kali ini mulai dijalankan,” sebut Fiktor.
Per kemasannya, Batte Laun dijual Rp 10.000 dan telah ada beberapa kios dan toko yang siap membantu pasaran. (Hapri Nelpan)
Editor: Ilma Amelia