
BEM Universitas Wallacea melakukan aksi unjuk rasa mengenai kejelasan kampus dan hak mahasiswa.
Mamuju, mandarnews.com – Mahasiswa Universitas Wallacea Mamuju melakukan aksi demonstrasi pada Rabu (21/2) yang dimulai dari depan Warkop Bambu kemudian berjalan dengan membawa keranda bertuliskan “Matinya Kampus Tercinta” dan “Kampus Merdeka Mahasiswa Sengsara”.
Aksi tersebut diikuti ratusan mahasiswa yang digawangi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan beberapa organisasi mahasiswa (ormawa) internal kampus, yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan, Unit Kegiatan Mahasiswa, PIK-M, dan PMK Universitas Wallacea.
Presiden Mahasiswa BEM Universitas Wallacea Ince Hijra A dalam orasinya menyampaikan bahwa ada 13 tuntutan yang dibawa dan diperjuangkan oleh para mahasiswa, salah satunya adalah kejelasan kampus dan pemenuhan hak mahasiswa.
“Perjuangan hari ini adalah perjuangan demi dan untuk kepentingan bersama, khususnya almamater tercinta Universitas Wallacea. Adapun kami datang dengan membawa 13 tuntutan, salah satunya kami menuntut transparansi atau kejelasan kampus dan bagaimana hak mahasiswa dipenuhi, bukan semata harus memenuhi tuntutan birokrasi kampus akan kewajiban mahasiswa. Harus sadarlah kita hak juga tanggungjawab,” ujar Ince.
Ince menegaskan, apabila tidak ada tindak lanjut dari para petinggi, maka kampus tersebut akan disegel dan tidak beroperasi hingga tuntutan mendapatkan atensi.
“Mohon maaf, bukan kami tidak cinta almamater. Hanya saja bentuk dan cara kami mencintai agak berbeda dan oleh sebab itu kami akan segel dan menunda kampus beroperasi selama tuntutan kami tidak diberikan atensi oleh petinggi kampus,” pungkas Ince dalam orasinya.
(Mutawakkir/rls)
Editor: Ilma Amelia