mandarnews.com – Musim haji tahun ini, mulai dari keberangkatan fase pertama hingga kepulangan fase terakhir berada pada bulan Juli – Agustus – September. Pada bulan-bulan itu, suhu di Arab Saudi diperkirakan berada di atas 40 derajat celsius. Hari ini, Sabtu (02/06), suhu di Arab Saudi berada pada angka 43 derajat (www.accuweather.com).
Pada kondisi suhu seperti itu, jemaah haji rentan mengalami gangguan pernafasan. Kebanyakan jemaah haji yang mengalami gangguan pernapasan adalah perokok. Hal ini diungkapkan oleh dr. Yanuar Fajar, Kepala KKIH Madinah, membeberkan tips menjalani ibadah haji tahun ini. Seperti dikutip dari situs Kemenag.go.id, Sabtu (02/05).
“Jemaah haji Indonesia yang sakit rata-rata perokok. Kebiasaan tersebut menjadi pemicu timbulnya gangguan saluran pernapasan, apalagi iklim dan cuaca di Arab Saudi sangat berbeda dengan di Indonesia,” jelas Yanuar.
Demi mengatasi hal tersebut, dokter spesial paru ini pun berbagi tips kepada jemaah haji Indonesia agar dapat menjaga kesehatannya selama beribadah haji. Salah satunya adalah menghentikan kebiasaan merokok sebelum keberangkatan sampai selesai proses ibadah haji.
“Merokok dapat memperparah kondisi gangguan pernapasan. Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan merokok dapat membantu jemaah menjaga kondisi kesehatan selama ibadah haji berlangsung,” terang Yanuar.
Tips berikutnya adalah perbanyak minum. Kondisi panas dengan tingkat kelembaban rendah membuat tubuh mudah kehilangan cairan. Maka, jemaah haji harus banyak minum dengan jumlah minimal 8 gelas sehari.
“Banyak lah minum air putih. Tidak perlu takut sering buang air kecil karena di sana tersedia banyak toilet,” himbau Yanuar.
Makan dengan teratur juga dianjurkan. Haji adalah ibadah fisik, oleh karena itu diperlukan banyak energi yang bisa diperoleh dari makan. Apalagi sekarang Kemenag sudah menambah jumlah konsumsi, pergunakan lah fasilitas itu dengan baik.
Selain makan dan minum, istirahat yang cukup sangat diperlukan jemaah haji. Boleh ibadah, tapi harus pandai pula mengatur waktu istirahat.
Sirkulasi udara yang baik harus diperhatikan. Membuka jendela kamar/pondok di pagi hari akan membuat sirkulasi udara menjadi baik. Cukup buka jendela hingga pukul 7 pagi. Biarkan udara segar di luar masuk ke kamar.
Jemaah haji juga diharapkan membawa obat-obatan pribadi. Terutama jemaah yang memiliki riwayat penyakit dengan obat khusus. Dikhawatirkan obat tersebut tidak tersedia di layanan kesehatan jemaah.
Demikian tips yang diberikan dr. Yanuar. Semoga tips ini dapat membantu jemaah haji agar lebih bisa mempersiapkan diri menghadapi proses ibadah haji.
Berdasarkan data Kemenkes beberapa tahun terakhir, gangguan pernapasan menjadi penyakit paling banyak dialami jemaah haji Indonesia. Lebih dari 50% jemaah haji terkena keluhan saluran pernapasan, antara lain asma, pneumonia, bronchitis, TB paru, dan lainnya.(rizaldy/net)