Ilham, bayi berumur satu tahun dua bulan asal Layonga, Kelurahan Labuang Utara, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat menderita tumor di wajahnya. Ilham diketahui menderita tumor sejak berumur tiga bulan.
Pada saat itu, anak dari pasangan suami istri (pasutri) Muliadi (42 tahun) dan Jasmiati (39) tahun ini langsung dibawa ke RSUD Majene. Kini, benjolan di wajah Ilham tepat berada di hidung bagian kiri. Warnahnya merah dan berkaca-kaca. Hidungnya tersumbat akibat benjolan tersebut. Tapi itu tidak mengganggu aktifitas Ilham.
"Ia (Ilham) normal dan rajin makan seperti anak seusianya. Ilham sangat aktif tapi kami yang batasi karena jangan sampai terbentur dan berdarah tumornya," kata Jasmiati, Selasa 30 Agustus 2016.
Menurut Jasmiati, berat badan Ilham hanya 6,6 kilogram. Padahal berat normal bayi umur satu tahun dua bulan menurut Wolrd Health Organization (WHO), ambang batas bawah bayi seumuran Ilham itu harus memiliki berat 8,1 kilogram dan ambang batas atas 12,6 kilogram.
Ilham berasal dari kelurga yang tidak mampu. Ayahnya, Muliadi bekerja serabutan, Kadang jadi tukang batu atau pun jadi buruh. Itu pun kalau ada kerjaan. Dari hasil jerih payah Muliadi itu hanya cukup untuk makan sehari-hari. Tidak mampu untuk biaya pengobatan Ilham. Sedangkan ibunya, Jasmiati sehari-harinya hanya ibu rumah tangga yang mengurus segala keperluan Ilham.
Sebenarnya, Ilham sudah pernah masuk keempat rumah sakit yang berbeda. Ilham pernah dirawat di RSUD Majene kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar sekitar bulan Mei lalu.
"Ilham dirawat di Rumah Sakit Unhas tapi dirujuk lagi ke Rumah Sakit Awal Bros atas saran dokter yang menangani. Kata dokter, ke Awal Bros saja karena saya lebih sering disana," kata Muliadi.
Tak lama di Awal Bros, kata Muliadi, Ilham kembali dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pendidikan (RSUP) Wahidin Sudiro Husodo. Dengan alasan, alat di rumah sakit tersebut lebih lengkap untuk menangani benjolan di wajah Ilham.
"Divonis dokter di Wahidin tanggal 13 Mei 2016 lalu, Ilham menderita penyakit Hemangioma," kata Muliadi saat membacakan surat keterangan yang berisi hasil pemeriksaan dokter.
Ilham dan keluarganya berada di Makassar hampir dua bulan lamanya menjalani pengobatan. Kadang dirawat selama seminggu kemudian keluar lagi dan mereka tinggal di kos dekat RSUP Wahidin yang ia sewa Rp. 600 ribu per bulan.
Untuk biaya pengobatan selama di RSUP Wahidin, Ilham ditanggung kartu Badan Penjamin Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mandiri. Namun kartu tersebut tidak bisa menanggung semua biaya pengobatan Ilham. Seperti pada saat Ilham butuh obat yang harus dibeli diluar rumah sakit.
Seharusnya, Ilham harus kontrol kondisi di RSUP Wahidin tanggal 13 Juli lalu. Namun hingga kini Ilham belum juga dibawa ke Makassar karena terkendala dana. Dana untuk beli obat yang tidak tersedia di rumah sakit dan biaya hidup selama di Makassar.
"Belum ada uang karena disana itu kadang kita sendiri yang beli obat kalau kosong di Wahidin. Belum lagi biaya kos, belum biasa makan. Kita sudah sangat irit di Makassar tapi kita tidak sanggup. Biasa juga itu kita tidak makan kalau tidak ada lagi uang," kata Jasmiati.
Bahkan, kartu BPJS Mandiri yang dimiliki Ilham menunggak. Iuran perbulannya tidak dibayar karena kehabisan dana. Apa lagi, setiap bulannya Muliadi harus bayar iuran kartu BPJS istri dan anaknya. Ilham tidak punya Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang iurannya dibayar pemerintah. Padahal keluarga ini termasuk keluarga yang tidak mampu.
Saat ini, Ilham tidak mendapat perawatan dari medis. Ia hanya dirawat ibunya sembari menunggu uluran tangan bagi dermawan yang ingin membantu pengobatan anaknya di RSUP Wahidin. Seharusnya, Ilham saat ini berada di RSUP Wahidin untuk menjalani perawatan kemudian dioperasi dokter ahli beda plastik. Muliadi juga mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah setempat.
"Seandainya ada uang sekarang, saya langsung bawa Ilham ke Makassar," kata Muliadi
Muliadi dan keluarga kecilnya tidak memiliki rumah. Ia menumpang di rumah orang tua istrinya. Untuk melihat kondisi Ilham, anda dapat menghubungi Muliadi di nomor 085256467279 atau datang langsung di rumahnya di Jalan Saleh Banjar, Layonga, Kelurahan Labuang Utara, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Tepatnya di lorong masuk Mesjid Arrahman Layonga. Rumah tempat tinggalnya dekat mesjid tersebut.
Bagi yang ingin menyumbang, Muliadi juga punya nomor rekening bank dengan nomor 746901006381536 Bank BRI. Rekening tersebut baru saja ia buat atas dorongan orang-orang disekelilingnya. (Irwan)