“Terkait dengan strategi pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas dengan menggunakan end to end perspective, maka anggaran APBN 2019 difokuskan untuk pembangunan SDM dan infrastruktur yang dialokasikan sekitar Rp492,5 triliun,” sebut Wamenkeu.
Ia menjelaskan, untuk strategi pendanaan dan insentif penelitian, dilakukan melalui kebijakan APBN dan sumber lainnya, yaitu non-APBN. Lembaga penelitian diharapkan agar lebih optimal dalam mencari dana non-APBN dan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sementara, untuk APBN sendiri semestinya digunakan untuk penelitian dasar serta peningkatan kompetensi SDM peneliti.
“Bagaimana kita buat belanja untuk pendidikan, fokus belanja 2019 dan output 2020, bagaimana mengembangkannya. Jadi, kalau kita melihat bagaimana kita bisa melompat atau menciptakan suatu inovasi, bagaimana kita melihatnya secara holistik, secara edukasi, social protection, health karena masyarakat Indonesia dengan demografinya, dengan penduduknya, tidak semuanya mampu menikmati teknologi. Karena kita menginginkan pembangunan yang inklusif, percepatan yang inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia sehingga bagaimana bsia menjamin research perguruan tinggi bisa menjangkau masyarakat, link and match dengan industri sehingga masyarakat kecil, UMKM bisa dapat merasakan dengan optimal,” ucap Wamenkeu.
Penerbangan perdana pesawat buatan anak bangsa, N-250 Gatot Kaca pada tanggal 10 Agustus 1995 di Bandung menjadi tonggak sejarah kebangkitan teknologi nasional.
Pada tahun 2017, kembali diterbangkan jenis pesawat baru N-219. Tanggal 10 Agustus kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) berdasarkan Keppres Nomor 71 Tahun 1995. (rilis Kemenkeu)
Editor: Ilma Amelia