Wamenkeu, Mardiasmo. Sumber foto: kemenkeu.go.id
Bali – Setiap revolusi industri mendisrupsi kehidupan dan menciptakan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity), namun juga menawarkan peluang luar biasa, seperti produk dan layanan baru, inovasi pelayanan, lapangan kerja baru, serta model bisnis baru.
Indonesia memiliki potensi dan kreativitas yang harus terus dikembangkan untuk terus memunculkan produk dan inovasi baru dalam model bisnis digital di tengah Revolusi Industri 4.0 yang dipicu perkembangan pesat di bidang teknologi komunikasi, informasi, dan internet.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Mardiasmo dalam paparannya yang bertajuk “Kebijakan Pendanaan dan Fasilitas Perpajakan Untuk Keperluan Riset dan Pengembangan Dalam Rangka Percepatan Pertumbuhan Ekonomi ketika memberikan keynote speech pada Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-24 Tahun 2019 di Ruang Agung, Hotel Grand Inna Bali, Senin (26/8/2019).
“Daya saing Indonesia sudah relatif baik dalam aspek besaran pasar dan dinamika bisnis. Sedangkan ruang perbaikan, meskipun kecil masih terdapat pada aspek institusi, stabilitas makro ekonomi, pasar produk, dan pasar tenaga kerja,” kata Wamenkeu.
Kedepan, lanjutnya, produktivitas dan daya saing harus ditingkatkan dengan fokus pada aspek yang relatif besar ruang perbaikannya yaitu infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang meliputi kesehatan, skill, dan pasar tenaga kerja, kemampuan berinovasi dan adaptasi teknologi, serta sistem keuangan.