Pemukulan Gong sebagai tanda resmi dilakukan pencanangan KB di Balla Tumuka’ Mamasa, Senin 22 Oktober 2018. Foto: Hapri Nelpan
Mamasa (mandarnews.com) – Dicanangkannya Desa Balla Tumuka’ sebagai kampung KB (Keluarga Berencana), Bupati Mamasa, H.Ramlan Badawi meminta warga dan kepala desa tetap menjaga keindahan sebagai desa wisata yang tetap mempertahankan adat-istiadat leluhur.
Bupati Mamasa H. Ramlan Badawi dipermulaan kegiatan tersebut di Balla Tumuka’, Senin ( 22/10) menerangkan, sebagai desa wisata yang dicanangkan menjadi kampung KB tentu memiliki nilai tambah tersendiri. Olehnya itu ia meminta agar kepala desa segera berbenah untuk menghimbau masyaraktnya, agar memelihara keindahan.
“Kita akan benahi desa ini, sehingga bisa menjadi desa wisata dan desa adat yang tetap menjaga warisan leluhur terlebih pencanangan kampung KB bisa sukses karena kerja sama antara semua pihak,” janjinya.
Menurut Camat Balla, Paulus, sebagai panitia penyelenggara pencanangan, Balla Tumuka memiliki 348 Kepala Keluarga, terdiri dari laki-laki sebanyak 793, perempuan sebanyak 663 jiwa. Untuk jumlah pasangan usia subur, tercatat sebanyak 164 pasangan.
Sementara untuk peserta KB, sebanyak 114 keluarga. Dari 4 jenis kontrasepsi, yakni untuk pengguna pil KB sebanyak 44 orang, Sik 51 orang, implan 17 orang dan juga UD 2 pasangan.
Lanjut Camat, untuk desa yang sudah dicanangkan sebagai kampung KB di Kecamatan Balla, sudah terdapat dua desa, yakni Dusun Ne’amba, Desa Balla Satanetean yang dicanangkan pada tahun 2017 dan yang kedua Dusun Balla Peu’, Desa Balla Tumuka.
“Dari pencanangan ini, sudah ada progres yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten maupun provinsi, dimana sebelumnya belum bisa dilalui kendaraan roda empat, sekarang sudah bisa,” ungkap Paulus.
Sebagai desa wisata, Paulus berharap agar pemerintah pusat lebih memberikan perhatian serius, sebab desa wisata yang dicanangkan sebagai kampung KB adalah aset daerah yang dimiliki pemerintah Kabupaten Mamasa, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
“Ada beberapa titik yang sangat menarik di desa ini, seperti Negeri di Atas Awan, Buntu Liarra, pemandangan alam Buntu Mussa dan Air Terjun Allo Dio,” tutup Paulus.
Sedangkan Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat, Rita Mariani mengatakan, tujuan dari pencanangan ini adalah merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi serta sosial. Dengan begitu, kampung KB harus terintegrasi program pembangunan, yakni pembangunan kependudukan, keluarga berencana yang memiliki kriteria tertentu.
“Kalau dikatakan ini domainnya BKKBN, tentu tidak, makanya semua stakeholder harus terlibat di dalamnya. Jadi ini bukan milik BKKBN tetapi bagaimana mengintegrasikan semua yang ada di dalamnya,” katanya.
Sebagai desa yang memilik potensi wisata, Rita berharap, dengan dicanangkannya sebagai kampung KB, Desa Balla Tumuka sebagai desa wisata agar sedianya ditindaklanjuti ke depan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kampung KB tersebut.
“Ini sangat beda dengan kampung KB lainnya karena di desa ini terdapat banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan. Kita berharap agar pemerintah bisa terintegritas dengan potensi yang ada,” harapnya.
Reporter : Hapri Nelpan