Sekolah Dasar Inpres (SDI) 9 Sasende, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar, terus berupaya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolahnya. Dengan membiasakan peserta didik atau siswa memungut sampah ketika dilalauinya, lalu disimpan di tempat sampah yang telah disiapkan oleh pihak sekolah.
Ibrahim selaku Humas SDI 9 Sasende mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menjalankan program itu sudah beberapa tahun lalu belakangan ini.
"Program tersebut berjalan sudah beberapa tahun lalu. Dan ini salah satu menjaga kebersihan sekolah. Karena Kebersihan Sebagian Dari Iman," ungkap Ibrahim, baru-baru ini.
Lanjut Ibrahim, salah satu tujuannya adalah agar anak-anak membiasakan diri untuk menjaga kebersihan.
"Dengan adanya program memungut sampah ketika dilalui siswa dan dimasukkan di tempat sampah, maka secara tidak langsung kita telah mengajarkan anak-anak tetap peduli dengan lingkungannya utamanya kebersihan sekolah. Sehingga lingkungan sekolah pun tetap terjaga kebersihannya," ungkap Ibrahim.
Bahkan menurut pengakuan Ibrahim, bahwa pihaknya pernah meraih pengahragaan di tingkat Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
"Tak lama kami jalankan program ini dan Alhamdulillah kami berhasil mewakili Kabupaten Majene ke tingkat Provinsi Sulbar dalam lomba kebersihan sampah. Kami mendapatkan pengahargaan sebagai juara harapan 2, dalam lomba kebersihan melalui pengelolaan sampah metode 3 R (reduce, reuse, recycle), antar Sekolah Dasar sewilayah Sulbar, pada tahun 2011 lalu," kata Ibrahim
Dia melanjutkan, berkat dari penghargaan itu, pihaknya akan tetap berupaya meningkatkan kebersihan sekolah demi meraih dan mencoba yang terbaik.
"Kami dari pihak sekolah akan terus berupaya mempertahankan dan sekaligus meningkatkan kebersihan sekolah, seperti prestasi yang telah dicapai sebelumnya," jelasnya.
Ibrahim menambahkan, ke depan akan membuat terobosan terbaru untuk meisahkan sampah basah dan sampah kering.
"Ke depan kami akan membuat bank sampah, untuk memisahkan sampah yang anorganik (Kering) dan sampah organik (Basah). Sehingga sampah dari anorganik nantinya bisa bernilai ekonomis," pungkas Ibrahim. (adhy)