Kepala Kantor Kemenag Majene, Dr. H. Adnan Nota, MA. Foto: Putra
Majene, mandarnews.com – Kementrian Agama (Kemenag) Majene bersama Satuan Binmas Polres Majene, Kodim 1401 dan beberapa OPD kembali turun lapangan dan melakukan sosialisasi serta himbauan kepada masyarakat.
Hal demikian dilakukan, karena beberapa hari belakangan arus lalu lintas di Kab. Majene mulai padat kembali. Tak hanya itu, tempat-tempat yang biasa ditempati nongkrong pun dan kumpul perlahan mulai terisi. Bahkan salat berjamaah pun yang dilakukan di masjid-masjid kini juga mulai perlahan dilaksanakan. Padahal untuk sementara waktu Pemkab. Majene menghimbau masyarakat untuk beribadah di rumah.
“Jadi pandemi Korona ini masih berlangsung, dan bukan tidak mungkin bisa terjadi di Sulbar khususnya Majene. Sementara kita lihat di dalam masyarakat itu, sepertinya secara psikologi ada kejenuhan yang terjadi. Sehingga himbauan pemerintah, maklumat bersama sepertinya tidak diindahkan lagi. Dan itu terbukti beberapa masjid sudah terbuka untuk melaksanakan salat berjamaah. Yang paling fatal salat Jumat, hampir beberapa masjid terkhusus di dalam kota full-full pada Jumat lalu,” jelas Kepala Kemenag Majene, Dr. H. Adnan Nota, MA. Melalui sambungan telpon, Jumat (17/4)
Kata Adnan, hal tersebut yang membuat pemerintah risau, sehingga Pemda kembali mengundang Kemenag, MUI Kab. Majene, Keamanan Polres, Kodim, TGTPP Covid – 19, Sat Pol PP untuk melalukan rapat kemarin Kamis (16/4). Dan hasil rapatnya, yaitu untuk kembali menguatkan maklumat dan himbauam bersama yakni, untuk kembali menghimbau masyarakat untuk tidak lagi melaksanakan sementara pelaksanaan salat Jumat dan salat berjamaah lainnya, dan diganti salat Dzuhur dan salat lainnya di rumah masing – masing.
” Jadi itu yang membuat kami untuk kembali ke jalan melakukan sosialisi dan himbauan kepada masyarakat untuk mengindahkan himbauan dari Pemda. Meskipun kita sadar bahwa ini merupakan kejenuhan karena adanya Korona ini,” kata Adnan Nota.
Kata Adnan, pihaknya paham bahwa ada kejenuhan dengan situasi yang dihadapi luar biasa ini, namun masyarakat juga mesti sadar bahwa pandemi ini masih sementara berjalan.
“Jadi kita melalukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat untuk terus mengedukasi mereka, agar tetap di rumah dan menjaga physical distancing (jaga jarak) dengan tujuan pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 ini diwilayah kita,” kata Adnan.
Lanjut Adnan, sosialisasi dilakukan oleh tiga tim untuk hari ini, yakni tim yang diketua oleh Kemenag Majene, tim yang diketua oleh Polres Majene dan tim yang diketuai oleh Kodim 1401.
“Jadi hampir seluruh masjid yang ada dalam kota ini kita berikan edukasi,” ucapnya.
Menurutnya, himbaun dan sosialisaai dilakukan di mobil kemudian dibantu dengan pengeras suara, khusus di dalam kota.
“Sementara untuk Kec. Pamboang dan seterusnya ke bawah dilakukan koordinasi dengan para Camat dan Lurah untuk masing-masing menyampaikan ke warganya, untuk menunda sementara waktu salat Jumat dan lainnya yang sifatnya berjamaah di masjid,” jelas Adnan.
Adnan berharap dengan kembalinya dilakukan sosialisasi di tengah masyarakat, masyarakat mengerti bahwa bahaya korona ini betul-betul ada di depan saat ini dan masih berlangsung. Sehingga perlu dibangun kebersamaan dan kesadaran diri untuk mencegah penyebarannya dan melawan.
“Karena ini jika dilakukan secara cepat bersama – sama bergerak, bergerak serentak dan tetap di rumah jika tidak ada urusan yang begitu penting, maka korona akan berlalu cepat jika kita memutus mata rantai penyebarannya. Dan satu – satunya efektif memutus mata rantai penyebaran penularan Covid-19 adalah physical distancing ( jaga jarak) dan tidak ada lagi interaksi sosial.
(Putra)