
Jalani Perawatan. Korban kecelakaan lalu lintas, Indayani (18 tahun) dirawat di RSUD Majene, Rabu 13 Desember 2017 malam.
Majene, mandarnews.com – Indayani (18 tahun) baru saja mengikuti mata kuliah kalkulus di kelas Matematika Sains A Fakultas MIPA Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Rabu 13 Desember 2017 siang.
Ia bersama puluhan temannya kuliah di kampus baru Unsulbar di Padhapadhang, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulbar. Setelah mengikuti mata kuliah, Indayani bersama temannya, Mansur pulang menggunakan motor bebek pabrikan Honda.
- Baca kumpulan berita : Unsulbar
Keduanya pulang bersama sejumlah mahasiswa Unsulbar yang menggunakan motor lewat jalur dari kampus baru tembus belakang BTN Lino Maloga. Jalan tersebut didominasi tanah.
Musim hujan seperti saat ini membuat jalan itu berlumpur dan membahayakan pengendara. Indayani dan Mansur pulang bersama sejumlah mahasiswa yang menggunakan motor lewat jalur itu karena akan belajar bersama di Masjid BTN Lino Maloga.
Namun, musibah menimpa keduanya saat berada di penurunan terakhir. Jalan licin membuat motor yang dikendarai Mansur kecelakaan. Mansur terjatuh ke samping kiri motor sementara Indayani jatuh kebelakang.
Mansur tidak mengalami luka tapi berbeda dengan Indayani. Kaki kirinya terjepit suspensi belakang sebelah kiri dan velg motor. Indayani, mahasiswa baru angkatan 2017 ini pun menangis kesakitan.
Sebab, kaki kirinya terjepit dan susah untuk dilepas. Akibatnya, kaki kirinya tersebut mengeluarkan darah karena luka setelah terjepit.
“Licin sekali jalan dan langsung terjatuh motor. Tapi tidak kutahu kenapa kaki ku bisa masuk di velg motor. Padahal pelan-pelan sekali jalannya motor karena rusak jalanan,” kata Indayani.
Sejumlah mahasiswa pun berusaha melepaskan kaki Indayani. Setelah itu, mahasiswi asal Kampung Buttu, Desa Laliko, Kecamatan Camapalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) ini segera dibawa ke Puskesmas Lembang untuk mendapatkan pertolongan medis.
Akibat peristiwa tersebut, Indayani menderita dua luka pada kaki. Luka mahasiswi tersebut telah dijahit oleh dokter di Puskesmas Lembang. Indayani kemudian dirujuk ke RSUD Majene untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Saat ini, Indayani dirawat di Perawatan Bedah, Cempaka RSUD Majene. Ia didampingi bapaknya, Nurdin dan tantenya, Nurbiah yang datang setelah dapat kabar dari teman Indayani.
Rawan Kecelakaan
Dikutip dari media kampus Unsulbar, karakterunsulbar.com, terdapat empat jalur yang bisa menjadi pilihan menuju kampus Padha-Padhang, masing – masing jalur Tunda’, Galung, Salabulo serta jalur belakang BTN Lino Malogha. Namun untuk pengendara mobil, hanya bisa menggunakan jalur Tunda, Galung dan Salabulo.
Dari empat jalur tersebut, dua jalan yang paling banyak diakses menuju kampus baru adalah jalur Tunda’ serta jalur belakang BTN Lino Malogha karena lebih dekat.
Jalur Galung meski cukup mulus namun tidak menjadi pilihan karena jaraknya lumayan jauh, harus masuk melewati jalan depan Pasar Majene kemudian tembus ke jalan poros Galung dan belok kiri ke kampus baru.
Menurut Indayani, selama musim hujan kecelakaan sering dialami mahasiswa Unsulbar saat menuju kampus baru. Sebab, jalan itu rusak parah dan licin. Namun, menurut Indayani, kecelakaan menimpanya adalah yang terparah.
“Sering ada (mahasiswa) jatuh tapi barusan ada korban (dibawa ke rumah sakit),” ungkap Indayani saat ditemui di Perawatan Bedah, Cempaka RSUD Majene.
Sementara itu, Nurdin berharap agar pemerintah setempat segera memperbaiki jalan tersebut. Pasalnya, jalan itu sangat membahayakan mahasiswa, apalagi yang kuliah di kampus baru. (Irwan Fals)