
Sosialisasi pemberdayaan Siswa Pemantau Jentik (Simantik).
Mamuju, mandarnews.com – Melihat kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terus meningkat di wilayah Kabupaten Mamuju, dosen Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mamuju bersama mahasiswa jurusan Kesehatan Lingkungan melaksanakan kegiatan sosialisasi pemberdayaan Siswa Pemantau Jentik (Simantik).
Kegiatan yang dilaksanakan akhir Agustus hingga 5 SeptemberĀ ini diikuti sekitar 170 pelajar dari tiga sekolah dasar yang di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Binanga Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, yaitu SD Inpres Binanga I, SD Inpres Binanga II, dan SD Inpres Binanga III.
Dosen Poltekkes Kemenkes Mamuju Agus Erwin Ashari, SKM., M. Kes mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah memberi pemahaman terhadap pelajar tentang pentingnya gerakan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia serta mampu mengaplikasikan di lingkungan rumah khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya
Pada kegiatan ini, siswa juga diajak untuk berperan melakukan kegiatan survei atau memantau, melakukan pencegahan, serta promosi dalam pencegahan DBD.
“Termasuk untuk mampu mengidentifikasi tempat sasaran nyamuk dengan melihat jentik dan jumlah kontainer serta dilaporkan hasil pemantauannya,” jelas Agus, Sabtu (16/9).
Sementara itu, dari data kasus DBD yang dimuat beberapa media menyebutkan bahwa Januari hingga Juni 2023 kasus DBD di Sulbar tembus hingga 397 kasus. Sementara khusus di wilayah kerja Puskesmas Binanga sebanyak 63 kasus.
Agus berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat bisa mencegah DBD dan menekan angka kasus DBD, utamanya di Mamuju. (Mutawakkir/rls)
Editor: Ilma Amelia