Sementara Bupati Majene, DR Fahmi Massiara menyampaikan, timbulnya paradigma baru dalam beragam. Untuk itu ia mengingatkan bahwa semua dituntut untuk bisa bertahan dan tetap eksis pada ajaran Islam sebenarnya yaitu ajaran Nabi Besar Muhammad SAW.
Salah satu yang menjadi keprihatinan Bupati adalah, saat ini di era globalisasi, yang menjadi pemegang peranan adalah orang tua. Padahal, menurut dia, yang harus banyak berperan adalah generasi muda, khususnya bagi kaum millineal.
Bupati Majene merekomendasikan atau sebagai referensi bagi alm. Prof DR KH Rahman Kadir, sebagai pejuang kemerdekaan di tanah Mandar. Salah satu yang menjadi alasan adalah almarhum pernah mendapat penghargaan dari Negara RI sebagai pejuang kemerdekaan RI. Penghargaan itu, kata dia, berdasarkan petikan surat keterangan (SK) yang ditandatangani oleh Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) saat itu, Laksamana Tentara Nasional Indonesia (TNI) Soedomo.
Selain Gubernur Sulbar dan Bupati Majene, Haul Prof DR KH Rahman Qadir ini juga dihadiri Kakanwil Kemenag Sulbar, Sekda Majene, Mantan Bupati Majene dua periode H. Kalma Katta, K.H. Yusuf Ismail, unsur Forkopimda Majene, para Pimp. OPD se Kab. Majene, jamaah thariqat Naqsyabandiyah yang berasal dari Pasangkayu, Mamuju Tengah, Polman dan Makassar. (mg1)