Polewali, mandarnews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar berupaya membangun kesepahaman di antara para penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang meliputi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) Pemungutan dan Penghitungan Suara (Tungsura) serta Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemiluhan Umum Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Polewali Mandar untuk PPK se-kabupaten Polewali Mandar, Sabtu (9/3/2019).
Kegiatan ini dibuka secara resmi di Aula Hotel Bumi Raya, Kelurahan Pekkabata Kecamatan Polewali oleh Ketua KPU Polewali Mandar Rudianto.
Pembukaan kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh keempat komisioner KPU Polewali Mandar lainnya, yaitu Nurjannah Waris, Andi Rannu, Muslim Sunar, dan Munawir Arifin yang sekaligus akan menjadi pemateri dalam bimtek tersebut.
“Bimbingan teknis merupakan suatu kegiatan dimana pesertanya dibentuk melalui pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya,” kata Ketua KPU Polman Rudianto dalam sambutannya di hadapan PPK dan Sekretaris PPK yang berasal dari 16 kecamatan yang ada.
Ia menyebutkan, bimtek KPU Polewali Mandar tentang tungsura kali ini akan menggunakan metode bridge.
Komisioner KPU Polewali Mandar Divisi Teknis Nurjannah Waris menjelaskan, untuk mengoptimalkan pelaksanaannya, bimtek dilakukan dengan membagi peserta dalam dua kelas.
“Jadi, masing-masing ada 48 peserta dalam setiap kelas. Pelaksanaan bimtek didahului dengan melakukan pretest,” tutur Nurjannah Waris.
Ia menjabarkan, bimtek ini akan dilakukan secara berjenjang, PPK akan memberikan bimtek kepada PPS setelah kegiatan hari ini, lalu PPS akan menyelenggarakan bimtek untuk KPPS.
“Kita ingin agar semua penyelenggara mempunyai pemahaman yang sama mengenai bagaimana melakukan pemungutan dan penghitungan suara,” terangnya.
Saat bimtek di KPPS nanti, lanjutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Polewali Mandar untuk melibatkan PTPS dalam proses simulasi.
Anggota PPK Tubbi Taramanuq (Tutar) Jihad menilai, bimtek ini sangat efektif karena peserta diwajibkan pro aktif dalam forum.
“Kita juga lebih banyak melakukan praktek atau simulasi pengenalan logistik untuk penguatan pemahaman jenis formulir serta kegunaannya, sekaligus penguatan juga teknis penyelesaian tungsura pada hari H,” tutur Jihad.
Secara pribadi, tambahnya, bimtek ini berfungsi untuk meminimalisir potensi masalah seperti yang kemarin terjadi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), seperti kekurangan surat suara dan kelengkapan logistik lainnya.
“Saya turut meminta kepada KPU Kabupaten Polman agar kami dari PPK dilibatkan dalam penyusunan surat suara maupun pengepakan logistik lainnya,” tukasnya.
Kegiatan bimtek yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari ini akan menyajikan enam materi, diantaranya Manajemen Logistik, Pemungutan dan Perhitungan Suara, Surat Suara Sah dan Tidak Sah, Simulasi Pengisian C1, dan Kode Etik Penyelenggara lalu dilanjutkan dengan simulasi tungsura.
Reporter : Ilma Amelia