Majene, mandarnews.com – Aksi solidaritas terhadap kasus pemukulan terhadap mahasiswa dan wartawan di Balikpapan meluas hingga ke Majene. Mahasiswa yang tergabung dalam solidaritas perjuangan mahasiswa Majene menggelar aksi solidaritas itu di bundaran tugu juang Pusat Pertokoan, Kamis (14/2).
Massa aksi berasal dari GMNI, HMI, PMII, LMND, GMKI, LSUP dan berbagai organisasi kedaerahan. mereka berjumlan sekitar 50an orang. Aksi dilakukan dengan cara menutup sebagian badan jalan. Mereka membuat lingkaran dengan membatasi diri dengan seutas tali.
Berbagai macam atribut unjuk rasa mereka bawa yang bertuliskan kecaman terhadap tindakan represif Kepolisian terhadap mahasiswa dalam mengawal aksi demonstrasi di Balikpapan.
Massa aksi juga membawa keranda bertuliskan matinya demokrasi. Keranda itu berisi ban bekas dan ditempatkan di tengah barisan lalu dibakar, sembari berorasi dan meneriakkan kecaman terhadap polisi yang melakukan kekerasan mahasiswa. Asap hitam mengepul tinggi. Polisi yang mengawal aksi tidak mencegah aksi bakar ban. Mereka hanya berjaga di sekeliling massa pengunjuk rasa.
Massa aksi mengutuk tindakan kekerasan Kepolisian Resort Kota Balikpapan terhadap mahasiswa dan wartawan saat unjuk rasa, Senin (11/2) lalu. Massa aksi juga mendesak Kapolres Kota Balikpapan dicopot. Termasuk seluruh oknum Polisi yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa.
Berencana Gelar Aksi Lanjutan
Setelah menggelar unjuk rasa, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Mereka lalu menggelar rapat evaluasi di sekretariat PMII Majene. Hasilnya, mereka akan melakukan aksi lanjutan.
Jenderal Lapangan aksi, Andi Salas menegaskan akan melakuakan aksi lanjutan apabila anggota polisi yang melakukan pemukulan tidak diadili.
“Sejauh ini kami tetap komunikasi dengan teman-taman di Balikpapan untuk mengetahui tindak lanjutnya. Kita akan terus mendesak oknum Polisi yang melakukan kekerasan harus dipecat dari Kepolisian,” tegas Andi Salas di Sekretariat PMII Majene Kamis (14/2) sore.
Dalam rapat evaluasi, Solidaritas Mahasiswa Majene Cipayung menyusun aksi yang lebih besar lagi dengan mengumpulkan teman mahasiswa sebanyak-banyaknya jika proses hukum tidak ditegakkan seadil-adilnya.
Laporan : Qhaizi