Prakirawan BMKG Majene, Arman
Majene, mandarnews.com – Setelah hampir kurun waktu tiga bulan Kabupaten Majene mengalami gejala El Nino dan jarang sekali mengalami hujan membuat masyarakat daerah bertanya-tanya.
Ini disebabkan karena daerah tetangga seperti Mamuju, Mamuju Tengah, Pasangkayu, bahkan Polewali Mandar sudah mengalami hujan meskipun tidak begitu deras.
Sedangkan Majene mengalami hujan bisa dibilang hanya terjadi satu sampai tiga kali saja, itu pun hanya gerimis kecil.
Menurut prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Majene, Arman, terjadinya hujan tidak secara sistematis, setiap daerah itu dilihat dari geografisnya masing – masing dan menurut prosesnya.
“Musim hujan di Sulbar bisa dilihat dari pergerakan matahari, yakni dari utara menuju arah selatan dan musim hujan mengikuti hal tersebut. Artinya, berawal dari Mamuju, selanjutnya Majene, dan setelah itu mengikuti Polman,” ujar Arman.
Tetapi, lanjutnya, jika hujan terjadi di Polman, belum bisa dikategorikan mengalami musim hujan karena hujan yang saat ini biasa terjadi di Polman hanyalah hujan lokal.
“Yang berarti hanya terjadi di suatu wilayah saja dan tidak meluas, seperti hujan yang hanya membasahi wilayah satu kelurahan saja,” kata Arman.
Ia pun mencontohkan Kota Ambon yang lokalnya paling kuat. Bahkan, jika musim kemarau terjadi di wilayah lain, maka di Ambon akan mengalami hujan cukup banyak, karena lokalnya kuat dibanding musonnya.
“Wilayah utara memang dahulu akan memasuki musim hujan jika dilihat dari prosesnya, tetapi saat ini wilayah utara seperti bagian Mamuju yang sering mengalami hujan menurut data terakhir per 21 September belum memasuki musim hujan,” sebut Arman.
Tetapi, tambahnya, karena satelit memperlihatkan di daerah bagian utara tersebut sudah sering kali mengalami hujan, artinya wilayah tersebut sudah memasuki musim hujan.
“Untuk Polman, Mamasa, dan Majene, awal bulan Oktober akan sudah mulai memasuki musim penghujan. Adapun puncak dari musim hujan akan terjadi sekitar bulan November sampai Desember,” tutup Arman. (Putra)
Editor: Ilma Amelia