Kepala Disbudpar Kabupaten Majene Rustam Rauf, saat dikonfirmasi.
Majene, mandarnews.com – Setelah pelaksanaan Festival Sandeq 2022 menuju Ibu Kota Negara (IKN) sukses dilakukan dengan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, serta seluruh Pemerintah Kabupaten yang ada di Sulbar, termasuk Kabupaten Majene.
Pemerintah Kabupaten Majene akan menggelar Festival Sandeq Teluk Mandar (FSTM) 2022. Dalam FSTM 2022, para Passandeq di Majene dan wilayah lain di Sulbar akan kembali ditantang untuk berlomba di Lomba Segitiga Sandeq pada hari Selasa, 27 September 2022 (penyisihan) dan babak final di hari berikutnya, 28 September 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene, Rustam Rauf mengatakan, lomba segitiga sandeq ini adalah bagian dari Festival Sandeq Teluk Mandar 2022 (FSTM 2022) yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Majene bekerjasama dengan Kemendikbud Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Menurut Rustam, pelaksanaan FSTM 2022 sendiri akan digelar selama tiga hari. Terhitung 26 hingga 28 September 2022.
“Kegiatan diawali dengan pelaksanaan seminar dan workshop sandeq serta budaya maritim. Kemudian kegiatan diisi dengan Lomba Segitiga selama dua hari. Dan terakhir lomba kuliner tradisional olahan laut,” pungkasnya, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Ia merinci, untuk pelaksanaan seminar dan workshop sandeq serta budaya maritim. Akan dilaksanakan di Aula Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sulbar. Yang dimulai pagi pukul 09:00 hingga 16:00 Wita.
Selanjutnya, pelaksanaan Lomba Segitiga Perahu Sandeq akan digelar selama dua hari. Babak penyisihan pada 27 September. Kemudian babak final pada 28 September.
Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan di laut lepas depan Anjungan Pantai Labuang, tempat perahu Sandeq diparkir saat pelaksanaan Festival Sandeq kemarin. Kegiatan akan dimulai pada pukul 08:00 wita pagi hari.
Setelah pukul 16:00 Wita. Pemkab Majene dalam hal ini Disbudpar Majene juga akan melaksanakan Sandeq Camp atau Kampung Passandeq. Kegiatan ini rencananya dilaksanakan di Kompleks Makam Raja-raja Hadat Banggae di Ondongan.
Kemudian dihari terakhir, 28 September, Lomba Segitiga Sandeq akan digelar. Pelaksanaannya, seperti babak penyisihan pagi hari. Lalu dilanjutkan lomba kuliner tradisional olahan laut, dan penutupan Kampung Sandeq di Kompleks Makam Raja-raja Hadat Banggae di Ondongan.
“Pada umumnya semua Passandeq dalam Festival Sandeq IKN kemarin itu ikut. Namun, total peserta saat ini baru 20 Sandeq. Kalau anggaran memadai maka kita akan cukupkan menjadi 27 Sandeq,” kata Rustam.
Ia pun berharap, dengan adanya lomba Segitiga Sandeq ini bisa lebih memperkuat lagi bahwa Sandeq ini perlu terus dijaga kelestariannya. Sehingga Sandeq tetap ada dan terjaga kelestariannya di Majene, umumnya tanah Mandar.
(Mutawakkir Saputra)