Perawat benda pusaka sekaligus keturunan To Dzilaling, Muh. Dasri Abdullah
Majene, mandarnews.com – Pusaka To Dzilaling atau lebih dikenal sebagai Raja Balanipa pertama yang bernama I Manyambungi ikut memeriahkan pameran pusaka yang diselenggarakan di Kabupaten Majene, Sabtu hingga Kamis (2-7/11/2019) di Boyang Assamalewuang Tammajarra.
Acara yang bertajuk Pameran Sossoranna’ To Mandar dan Pagelaran Seni Budaya Membadza Amesangan Me’ura Atonganan tersebut merupakan pameran pusaka yang pertama kali diselenggarakan di Kabupaten Majene.
Tidak tanggung-tanggung, ada ratusan pusaka yang dipamerkan dalam kegiatan ini, baik pusaka dari Tanah Mandar, Bugis, bahkan Kalimantan.
Namun, yang menjadi perhatian pengunjung adalah pusaka To Dzilaling. Seperti yang diketahui, To Dzilaling merupakan salah satu raja yang berasal dari Mandar yang pernah menjadi panglima perang Kerajaan Gowa.
Selain karena nilai historis yang dikandung oleh pusaka To Dzilaling tersebut, pengunjung juga tertarik dengan sarung dari salah satu pusaka To Dzilaling yang dibalut oleh lapisan emas dan aksara Al-Qur’an.
Menurut salah satu perawat benda pusaka To Dzilaling yang sekaligus masih keturunan Raja Balanipa, Muh. Dasri Abdullah, ada puluhan pusaka yang dimiliki oleh To Dzilaling, hanya saja sebagian pusakanya dikubur bersama dengan jasadnya.
“Pusaka yang dimiliki oleh Raja Balanipa atau To Dzilaling, ada bernama Pundo’bulo, Pasa’ Tippo, keris I Kurissi’, tombak I Naga sebanyak 29, dan gong I Capiloi,” ujar Dasri.
Ia menjelaskan, yang dibawa ke pameran pusaka kali ini hanya Pasa’ Tippo, benda pusaka sejenis keris yang bersarung lapis emas dan Pundo’bulo.
“Gagang keris ini terbuat dari gading gajah. Sarung lapisan pertamanya berasal dari kayu kemumi’ dan lapisan keduanya dari emas,” kata Dasri.