
Majene, mandarnews.com – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene melakukan pertemuan dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Cabang Majene. Pertemuan itu juga dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan sejumlah guru-guru di Majene.
Pada pertemuan yang dipimpin Adi Ahsan itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Tammero’do Sendana, Hairil Arham mendesak Pemkab Majene untuk mengevaluasi Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Sulselbar soal pembayaran gaji guru-guru di Kecamatan Sendana.
Pasalnya, pelayanan Bank Sulselbar di daerah tersebut dinilai buruk. Di daerah itu guru-guru sering terlambat menerima gaji karena tidak ada fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Sehingga, gaji mereka diambil di Bank BRI yang sering mengalami kekosongan saldo setiap tanggal penerimaan.
“Pokoknya PGRI Tammero’do mendesak pemerintah daerah untuk melihat kembali dan menganalisa kembali MoU yang dibuat dengan BPD (Bank Sulselbar). Karena pelayanan BPD sampai sekarang untuk Kecamatan Tammero’do Sendana tidak maksimal,” kata Hairil Arham.
Selain terkendala jika harus menarik gaji di ATM BRI, mereka juga terkendala jika harus ke ATM Kantor Cabang Bank Sulselbar di Kota Majene. Selain jauh, mereka juga harus meninggalkan kewajibannya sebagai tenaga pendidik untuk mengurus gaji.
“Kalau masih mau menangani gaji, Bank Sulselbar harus menyiapkam fasilitas disini (di Tammero’do Sendana). Utamanya ATM,” desak Hairil.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bank Sulselbar Cabang Majene, Zainal Abidin telah mengupayakan hal tersebut. Pihaknya telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ATM di Tammero’do Sendana segera dibangun.
“Insya Allah tahun ini, sudah disetujui sama OJK izinnya. Setiap ada penambahan, harus ada izin OJK,” kata Zainal Abidin setelah rapat pertemuan dengan DPRD.
Selain masalah ATM di Tammero’do Sendana, sejumlah permasalahan terkait pelayanan Bank Sulselbar juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Seperti ATM yang sering gangguan. Zainal beralasan, hal itu terjadi karena gangguan internet.
Pertemuan lanjutan kembali akan digelar pekan depan atau paling tidak dua pekan setelah pertemuan tadi. Adi Ahsan meminta agar pertemuan itu dibahas bersama dengan Bupati Majene, Fahmi Massiara di Ruang Rapat Bupati dengan menghadirkan Kepala Kantor Pusat Bank Sulselbar.
“Kita akan melakukan pertemuan kembali. Selanjutnya di Ruang Rapat Bupati,” kata Adi Ahsan. (Irwan Fals)