Perahu Pustaka Pattingalloang milik Muhammad Ridwan Alimuddin yang
ditumpangi 11 orang terbalik di Tangnga-tangnga, Kecamatan
Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu (13/3/3016) sekitar pukul
15.00 wita tadi.
Sebanyak 11 awak, termasuk Kang Maman Suherman
notulen Indonesia Lawak Klub (ILK) Trans|7 dan salah satu jurnalis
Tempo, Irma juga selamat pada peristiwa tersebut. Termasuk anak Ridwan,
Nabigh yang ikut bersama relawan perahu pustaka dalam perjalanan dari
Karama menuju Pambusuang.
Sempat terjadi kepanikan luar biasa
saat kejadian. Pasalnya, Kang Maman saat itu terjebak dalam lambung
perahu. Sedangkan awak lainnya berhasil melompat kedalam air untuk
menyelamatkan diri.
"Saya bersama Nabigh melompat, Nabigh
langsung aman karena pakai pelampung. Relawan lain langsung berenang ke
daratan untuk menyelamatkan diri. Kalau Kang Maman, kami sempat panik
karena Kang Maman berada dalam lambung perahu yang sudah terbalik" kata
Ridwan.
Sementara Kang Maman sendiri mengatakan, saat berada
dalam lambung perahu, ia sempat kesulitan keluar dari lambung perahu.
Dalam perahu, dirinya sempat tertimpa kotak yang menampung buku dalam
perahu. Kang Maman sempat terjebak sekitar lebih dari 5 menit dalam lambung
perahu.
"Dalam perahu saya kesulitan. Pintu keluar sangat sempit
dan saya baru sadari ternyata ransel saya menghalangi untuk bisa keluar.
Saat ransel bisa dilepaskan, kaki saya sempat terjepit oleh ransel.
Saat bisa keluar dari dalam lambung perahu kepala saya terbentur
bambu. Saya kemudian pindah ke sisi seblah untuk segera ke permukaan
air," jelas Kang Maman saat ditemui di Nusa Pustaka.
Akibat
kejadian ini, Kang Maman menderita luka lecet pada punggung dan kaki.
Sejumlah peralatan Kang Maman seperti handphone dan i pad yang berisi
data yang sangat penting juga mengalami kerusakan karena terendam air
laut.
"Itu dalam i pad ku ada naskah novel The Night Bus yang
filmnya dibintangi Darius. Padahal sudah harus terbit 30 Maret nanti
karena akan dibawa ke festival film internasional," ungkapnya.
Sementara
itu, perahu pustaka juga mengalami kerusakan. Ratusan buku yang
diperkirakan berjumlah 500 buku juga ikut terendam air laut.
Perahu
pustaka Pattingalloang terbalik sekitar 10 meter dari bibir pantai.
Kejadian ini bermula saat perahu jenis ba’go tersebut baru akan
berangkat dari Tangnga-tangnga ke Pambusuang membawa 11 awal dengan memuat
bambu bekas yang dipakai dalam kegiatan Festival Sungai Mandar yang
berakhir kemarin, Sabtu (12/3/3016).
Diduga penyebab terbaliknya
perahu tersebut karena kelebihan muatan karena mengangkut bambu sehingga
kehilangan keseimbangan. Beruntung dalam kejadian tersebut banyak warga
yang menyelamatkan awak perahu. Usai dibenahi, perahu itu pun kembali
bisa dipakai meski sejumlah bagian perahu mengalam kerusakan. (Irwan)