Majene, mandarnews.com – Bupati Majene Fahmi Massiara menyerukan perencanaan dan implementasi pembangunan mesti sinkron. Seruan ini ditujukan kepada Bapeda (Badan Perencanaan Daerah) sebagai leading sektor. Hal itu disampaikan dalam Seminar Antara Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang digelar di Ruang Rapat Wakil Bupati, Jumat, (3/8/2018).
Fahmi berpendapat, meningkatnya ragam dan jenis kegiatan akan menyebabkan kompleksitas dalam penggunaan ruang. Karena itu antara perencanaan dan implementasi pembangunan harus sinkron agar kesinambungan perencanaan dapat tercapai. Rencana Tata Ruang Wilayah, katanya, diperlukan demi mengantisipasi perkembangan kebutuhan ruang pada masa akan datang.
“Selain itu Rencana Tata Ruang Wilayah ini juga diharapkan dapat mewujudkan visi penataan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, serta dapat menciptakan peningkatan kemampuan daya dukung lingkungan melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan,” kata Fahmi Massiara dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi acara seminar tersebut.
Agenda inti dari kegiatan seminar itu tak lain untuk merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Majene 2012-2023 di mana dimaksudkan untuk penyiapan RTRW Kabupaten Majene yang berdimensi perencanaan 20 tahun kedepan. Ia berharap dalam RTRW potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Majene seperti potensi letak geografis dan administrasi yang merupakan jalur lintas laut dan darat nasional (Sulawesi Selatan – Sulawesi Barat – Sulawesi Tengah) dapat dikembangkan demi peningkatan dan pertumbuhan Kabupaten Majene sendiri.
“RTRW ini juga harus responsif terhadap bencana mengingat kawasan Kabupaten Majene yang secara geografis daerah daratan yang memanjang dari selatan ke utara sehingga rawan terjadi gempa bumi dan longsor,” tambahnya.(najib)