Majene, – Selasa (18/07) 14.30 Wita PMII Cabang Majene, mengelar aksi demo di bundaran tugu pahlawan, lampu merah Pertokoan Majene. Aksi ini untuk mendukung Perppu Nomor 2 Tahun tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan ( Perppu Ormas).
Dalam aksi mereka, PMII menolak ormas ekstrim/radikal yang mencoba mendirikan khilafah karena dicurigai untuk meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam orasinya ketua cabang PMII Majene, Hajriansyah mengatakan bahwa mendukung pemerintah untuk pembubaran ormas-ormas ekstrim. Hajriansyah pun mengharapkan kepada pemerintah Majene untuk mendukung penuh Perppu Nomor 2 tentang Ormas tersebut.
Hajriansyah juga berharap kepada masyarakat untuk tidak terkecoh dengan langkah dan kegiatan mereka untuk membentuk khilafah hanya ingin memecah Persatuan NKRI.
“Kami PMII cabang Manjene mendukung penuh Perppu tentang Ormas No 2 Tahun 2017, dan mengharapkan pembubaran organisasi ekstrim yang dicurigai ingin mendirikan Khilafah untuk meruntuhkan persatuan NKRI,” kata Hajriansyah.
Dia menjelaskan, sebenarnya mereka sepakat jika Negara Indonesia menjadi Negara Islam, tapi mereka sadari bahwa bukan cuma orang-orang Islam yang berjuang hingga Indonesia merdeka. Sehingga mereka menyimpulkan, Negara ini bukan cuma milik orang Islam saja.
Kader PMII cabang Majene lainnya, Asrul, dalam orasinya dengan tegas mengatakan bahwa apapun menjadi penghalang jika ada yang ingin meruntuhkan atau meronrong keutuhan NKRI kami siap berjuang hingga titik darah penghabisan.
Aksi demo ini mendapat pengawalan pengamanan dengan ketat dari Polres Majene dibawah koordinator Kabag OPS Polres Majene, Kompol Bambang Haryono. Ia berharap aksi demo berjalan aman dan tidak anarkis serta selalu menjaga keamanan, dan ketentraman umum.
Ia menjelaskan bahwa jika diatas pukul lima sore para pendemo masih melakukan aksinya, maka pihak kepolsian yang berjumlah 30 personil akan membubarkan aksi tersebut karena sudah menyalahi aturan.
Aksi ternyata berjalan sesuai dengan aturan yang telah di tentukan, yakni para pengunjuk rasa, membubarkan diri tepat pada pukul 16.30 Wita. Aksi ini mendapat apresiasi dari Polres Majene.
“Wah senang rasanya mereka bubar sesuai waktu yang telah ditentukan,” kata Kompol Bambang Haryono yang kemudian bergegas pergi meninggalkan lokasi aksi. (Haslan)