Massa PMII beraksi di depan Kantor KPU Polman
Polewali, mandarnews.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Polewali Mandar menggelar aksi unjuk rasa damai, Jumat (8/2). Unjuk rasa ditujukan kepada KPU, Bawaslu, ASN, bahkan masyarakat.
Perempatan Lapangan Pancasila Jalan Mr. Muh. Yamin Kelurahan Pekkabata Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar merupakan titik pertama digelarnya aksi dengan Neng Ahyu sebagai Koordinator Aksi.
Dengan membentangkan sebuah spanduk bertuliskan “SUKSESKAN PEMILU DAMAI 17-04-2019”, massa bergantian menyampaikan orasinya.
Setelah berorasi beberapa lama, massa aksi damai kemudian bergerak menuju Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar untuk melanjutkan aksi damai.
“Melihat masa depan Pemilu yang telah berlangsung selama 11 kali dimulai sejak 1955 hingga 2014, tentulah bangsa kita bukanlah bangsa yang baru belajar berdemokrasi dan memilih pemimpinnya. Sehingga sebagai kelompok mahasiswa, PMII Cabang Polman berupaya agar tetap menjadi organisasi yang ikut mengawal jalannya proses Pemilu sebagai sebuah proses pembelajaran politik yang mencerdaskan dan memberi masalah bagi bangsa Indonesia secara umum dan masyarakat Polewali Mandar secara khusus,” ujar Neng Ahyu dalam orasinya.
Sehingga bagi PMll Cabang Polman, lanjutnya, Pemilu 17 April 2019 nantinya adalah sebuah kontestasi yang mengharuskan seluruh elemen bangsa ikut aktif dalam segala proses penyelenggaraan Pemilu yang damai dan berintegritas menuju cita-cita dan tujuan nasional bangsa kita, khususnya cita-cita kemerdekaan yang dirintis olehh para alim ulama dan Founding Fathers Bangsa Indonesia.
“Maka dari itu, PMll Cabang Polewali Mandar menjelang Pemilu 17 April 2019, dengan ini menyatakan sikap. Pertama, menghimbau masyarakat Polman agar bersama-sama menyukseskan Pemilu 2019 yang damai dan berkualitas tanpa money politics, hoaks, ujaran kebencian (hate speech), fitnah, intimidasi, dan SARA, serta tidak golput dalam Pemilu 2019,” kata mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Polewali Mandar ini.
Yang kedua, massa mendesak KPU Kabupaten Polewali Mandar agar bersikap independen dan netral serta transparan dalam menyelenggarakan Pemilu Tahun 2019.
Selain itu, massa juga mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Polewali Mandar agar bersikap tegas dalam melakukan pengawasan terhadap segala potensi dan pelanggaran yang terjadi, baik dilakukan oleh penyelenggara pemilu maupun kontestan atau peserta Pemilu.
“Kami turut mendesak Pemerintah dalam hal ini Aparatur Sipil Negara (ASN) agar bersikap netral dalam Pemilu dan tidak terseret arus politik praktis dalam Pemilu 2019,” sebut Neng Ahyu.
Ketua KPU Kabupaten Polewali Mandar Rusdianto pun menemui massa aksi. Ia menegaskan, menyukseskan Pemilu 2019 yang damai dan berkualitas tanpa money politics, hoaks, ujaran kebencian, fitnah, intimidasi, dan SARA, serta tidak golput dalam Pemilu 2019 adalah harga mati bagi KPU sebagai penyelenggara.
“Kami juga telah menandatangani fakta pernyataan untuk menyukseskan Pemilu 2019 tanpa hoaks dan money politic serta akan bekerja secara maksimal bersama-sama penyelenggara lainnya,” tukas Rusdianto.
Massa aksi damai kemudian bergerak menuju Kantor Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar untuk menyampaikan maksudnya.
Massa lalu diterima oleh Komisioner Divisi Hukum dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar Usman. Dalam kesempatan tersebut Usman menjelaskan bahwa yang menjadi tuntutan massa sejalan dengan perjuangan Bawaslu.
“Oleh karena itu, kami Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar meminta kepada kawan-kawan mahasiswa untuk selalu bersama-sama mengawal Pemilu 2019 dengan menolak hoaks, money politics, ujaran kebencian, fitnah, intimidasi, dan SARA, yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa dan negara,” tutur Usman.
Ia menambahkan, pihaknya sudah berkomitmen untuk mengawal pemilu 2019 dengan menolak hoaks, politik uang, dan SARA agar Pemilu ini dapat berjalan dengan baik.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Bawaslu Polewali Mandar, massa pun membubarkan diri dengan tertib.
Reporter : Ilma Amelia