Bantuan bedah rumah kembali ramai dibicarakan. Program seperti ini sangat dinanti terutama warga yang masuk kategori kurang mampu karena sangat membantu mengurangi beban hidupnya. Program bedah rumah pernah bergulir di Majene berasal dari Kementerian melalui Kimpraswil.
Diluncurkannya program ini oleh lembaga yang menamakan diri Ambassador tentu langsung menarik perhatian. Maka tersiar kabar bahwa sudah banyak warga yang terdata lembaga ini. Meski pendataan tidak sepenuhnya gratis. Warga yang terdata harus mengeluarkan biaya untuk alasan administrasi seperti pembeli materai dan foto copy.
Salah seorang informan Mandar News mengatakan, biaya yang dikeluarkan jika mau didata sebesar Rp30.000 hingga Rp50.000. Dengan biaya sebesar ini, warga tentu tak banyak pikir karena yang dijanjikan jauh lebih besar yakni Rp14juta.
Meski biaya yang dikelaurakan terbilang kecil tapi menjadi pemikiran juga setelah hingga kini belum ada warga yang menerima kucuran dana bedah rumah. Kondisi ini meresahkan. Apalagi ternyata, Ambasssador tidak terdaftar di kantor Kesbangpol dan Lismas Kabupaten Majene.
"Tidak ada nama lembaga Ambassador yang terdaftar di Kesbang," kata Ahmad Hasan, Kepala Kantor Kesbangpol Majene baru-baru ini.
Ahmad Hasan mengaku telah melakukan pemantauan terhadap aktivitas Ambassador. Kesbangpol juga berkoordinasi dengan Forkominda terkait masalah ini.
Pengakuan warga, Ambassador mengatasnamakan bank dunia yang yang akan mengucurkan dana bantuan ini. Dan dokumen Ambassador yang ditemukan Mandar News terpampang 6 logo pada kop suratnya. Terdiri dari Garuda Pancasila, KP, United Nation, European Union, Community Corps Diplomatic International, dan United Nation-WHF.
Dalam dokumen tersebut tertera nama Baharuddin Marre sebagai CDI Indonesia Sulawesi Barat. Disana juda tertera alamat yakni Jl Amanah Pattolawali No. 40 Kelurahan Labuang Utara Banggae Timur. Tapi pihak kesbang mengaku tidak menemukan Ambassador di alamat dimaksud.
"Disini (Majene) tidak ada alamat jalan Amanah Pattolawali yang ada jalan Ammana Pattolawali. Tapi jika yang dimaksud adalah jalan Ammana Pattolawali maka kami tidak menemukan Ambassador disana," terang H. Ahyar Z, Kabid Fasilitasi Sufra Infra Struktur Polilik Kantor Kesbangpol Majene.
Senada dengan kepala kantornya, Ahyar juga menyatakan bahwa Ambassador tidak terdaftar di kantor Kesbangpol Majene.
Sementara itu, Kepala Kimpraswil Majene, Effendy Gasong menyatakan bahwa program bedah rumah yang bergulir di masyarakat itu bukan merupakan program kantornya. Ia bahkan menyatakan bahwa program bedah rumah yang bergulir itu ditengarai sebagai bentuk penipuan.(rizaldy)