Malunda, 25 Mei 2012
BUSRIADI
Rajuk jejak menanti hari
Curam kudaki hanya nafas tergeletak
Awan bergemuruh membasuh hidup penuh berduri
Untaian hilir rindu menopang di wajah
Menelan cakrawala hingga jantung keropos
Aroma kerinduan tak kunjung redup
Gelap mampir, tanda cahaya di mulai
Gelisah batin kian gusar
Kurangkul bulan, bintang pun bermunculan
Arah api terhempas sukma
Air syurga memasuhnya