Suasana Seminar Pendidikan yang bertajuk “Sinergi Peran Strategi Guru dan Teknologi Menghadapi Era Industri 4.0”
Jakarta – Tidak seimbangnya akses pendidikan antara kota dan daerah menyebabkan tidak meratanya kualitas pendidikan di Indonesia.
Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala BAPPENAS) Republik Indonesia, Dr. Danang R Ginanjar, MBA dalam acara seminar pendidikan yang bertajuk ‘Sinergi Peran Strategi Guru dan Teknologi Menghadapi Era Industri 4.0‘, Senin (7-10-2019).
“Poin utama kenapa Indonesia maju di 2045 adalah adanya bonus demografi. Tapi, masih sulitnya akses terhadap pendidikan, khususnya di daerah-daerah menyebabkan tidak meratanya kualitas pendidikan,” ujar Dr.Danang di acara yang dihadiri oleh ribuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-DKI Jakarta itu.
Padahal, lanjutnya, Indonesia sedang menghadapi revolusi Indistri 4.0 yang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berkembang.
“Kedepannya, enam puluh persen pekerjaan manusia akan digantikan oleh sistem otomasi dan tiga puluh persen digantikan oleh mesin,” kata Dr. Danang.
Sementara itu, CEO start up pendidikan GreatEdu, Robert Edy Sudarwan menyebutkan, dibutuhkan kolaborasi antara tenaga pendidik dan perkembangan teknologi untuk menjawab masalah tersebut.