
Majene, mandarnews.com – Masyarakat lingkungan Pangaliali, Kelurahan Pangaliali, Kecamatan Banggae mengeluhkan kondisi depan Kantor Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kabupaten Majene yang terkesan kumuh. Pasalnya tumpukan sampah bercampur lumpur bertumpuk di depan kantor tersebut.
Tumpukan itu berasal dari petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Majene yang baru-baru ini melakukan pengerukan drainase. Namun sampah itu juga belum diangkut,
Drainase depan Kantor Bapeda tersebut sering tersumbat hingga air meluber ke jalan saat hujan. Diduga penyebabnya adalah volume sampah yang terlalu tinggi dan pipa-pipa yang melintang drainase penyebab aliran drainase tidak lancar.
“Saluran air di depan Kantor Bappeda Majene ini, harus dirancang ulang, karena sering bertumpuk sampah hasil kiriman air hujan,” tutur Udin, warga setempat, Kamis 27 Juli 2017.
Hal yang sama juga dijelaskan warga lainnya Razak. Ia menguraikan, kondisi saluran air di depan Kantor Bapeda Majene berkelok-kelok yang menjadi pemicu tersumbatnya saluran air, sehingga terjadi tumpukan sampah.
“Intinya, saluran air ini harus dirancang ulang, apalagi di dalam saluran air ini banyak pipa air yang melintang, Itulah penyebabnya sehingga setiap kali hujan depan Kantor Bapeda Majene menjadi tumpukan sampah,” urai Razak.
Saat dikonfirmasi Kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau DLHK Majene Rahmat Hatel mengaku, pihaknya akan berkoodinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk menindak lanjuti usulan warga tersebut.
“Itu harusnya kita koordinasi dengan PU, Bapeda juga PDAM, saya juga sudah bicara dengan pak Afiat, jadi saluran airnya harus dirancang ulang, nanti tidak boleh lagi ada pipa di dalam selokan, karena setiap hujan deras air selalu menggenagi jalan,” tandasnya.
Namun begitu, ia tetap berharap kepada seluruh masyarakat sekitar agar dapat berpastispasi dalam menjaga kebersihan lingkungannya.(ashari)