
Kontainer Lap PCR di UPT RSUD Regional Sulawesi Barat.
Mamuju, mandarnews.com – Sempat terparkir tak digunakan, Mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Kontainer PCR milik Dinas Kesehatan (Dinkes) kini mulai difungsikan.
Mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar. dibeli sejak Oktober 2020 lalu iti, mobil itu hanya terparkir di Kantor UPT Labkesda Sulbar.
Sebelumnya tujuan pengadaan mobil senilai Rp 3,5 miliar tersebut, untuk mempermudah warga di Sulbar melakukan tes swab. Selain itu, mempercepat penelusuran kontak atau tracing pasien positif Covid-19, untuk penanganan pandemi virus korona di Sulbar.
Kendaraan laboratorium yang dianggarkan melalui Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Sulbar 2020, disebut mampu melakukan uji swab PCR hingga 2.000 sampel per hari. Seluruh spek laboratorium mobil, juga diklaim sudah standar WHO. Sedangkan Container PCR bantuan dari BNPB sejak 20 Mei 2021 telah berada di Mamuju.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr. Asran Masdy mengatakan, tak ada lagi alasan mobil PCR senilai Rp 3,5 miliar dan Container PCR bantuan dari BNPB tidak beroperasi.
“Sekarang sudah bisa pemeriksaan (PCR) di Labkesda Sulbar. Tidak ada lagi alasan tidak jalan. Mobil juga sudah beroperasi kurang lebih satu minggu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg Asran Masdy saat di konfirmasi pada, Senin (11/10).
Tidak beropeasinya mobiler itu diakuinya lantaran kekurangan tenaga medis untuk mengoperasikannya, pasalnya lab tersebut membutuhkan dokter khusus.
Namun saat ini sepertinya hal tersebut bukan lagi jadi kendala, dr. Asran mengatakan tenaga medis kini sudah terpenuhi, termasuk barang habis pakai yang sementara dalam proses pengiriman.
“Pada hakekatnya sudah siap semua. untuk hasil PCR sendiri sudah tidak perlu keluar lagi” ungkapnya.
Rencananya, menurut dr. Asaran, Dinas Kesehatan akan menggandeng Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju untuk pelaksanaan test PCR, karena selama ini mereka hanya mendapatkan dukungan penyiapan barang habis pakai (BHP) dari pusat.
“Nah kalau kehabisan mestinya ada dukungan daerah. karena itu kepentingan daerah,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, kendala mobil PCR tak beroperasi sejak November 2020 itu dikarenakan dokter penanggung jawab yang tidak ada, belum terlatihnnya pembuat laporan dan BHP yang tidak ada.
“Sekarang dokter penanggungjawab ada, pembuat laporannya sudah saya kirim untuk magang sudah pulang dan BHP nya sudah ada. Jadi kalau habis ya nanti dibeli lagi, yang jelas jalan dulu,” ungkapnya.
Sementara Dokter Penanggung Jawab Labkesda dr. Hemriadi mengatakan, terkait operasional yang akan dilakukan di laboratorium sejumlah kebutuhan masih harus mendapat dukungan seperti Rak Beku untuk reagent. Selain itu diperlukan penambahan SDM, memaksimalkan kerja di laboratorium
“Sebelumnya belum ada dokter penanggungjawabnya, sekarang sudah ada, saya dipercaya, kemudian analisanya juga sudah ada, hanya saja untuk kedepan, dengan labkes setingkat provinsi, perlu ditambahkan hingga tiga dokter dan analisnnya,” ujarnya.
Untuk itu, saat ini operasi Labkesda bekerja dengan SDM yang ada sesuai kebutuhan yang diperlukan.
Meski Mobiler dan Konrainer Lap PCR akan segera dipoerasikan, Kadis Kesehatan itu meminta masyarakat untuk tidak lengah dan selalu menjaga diri dengan menaati protokol kesehatan dan mematahui 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membarasi mobilitas).
Sebab menurut dr. Asran, cara paling efektif untuk terhindar dari penyebaran covid-19 yakni dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan.
“Ya meski telah berpoerasi kita ingin masyarakat tetap mematuhi prokes karena itulah cara paling efektif,” ujarnya.
Selain itu, vaksin juga menurutnya salah satu cara efektif agar imunitas masyarakar bisa kuat melawan virus covid-19.
“Ya tentu vaksin sangat berefek positif, olehnya itu untuk yang belum vaksin agar segera mendatangi gerai-gerai yang telah disediakan,” Pungkasnya.
Reporter : Sugiarto