Proses pembayaran insentif bagi imam mesjid yang berada di Kabupaten Majene dua triwulan terakhir mengalami penundaan. Pasalnya, pembayaran yang selama ini langsung diberikan kepada imam mesjid, kini dapat regulasi baru dengan melakukan pembayaran insentif melalui rekening Bank Sulselbar.
Regulasi ini membuat beberapa imam mesjid menolak membuka rekening bank karena harus ke Majene untuk mengurus pencairan gaji mereka. Apa lagi imam mesjid yang jauh dari pusat kota Majene, seperti Ulumanda dan Malunda. Gaji yang hanya Rp. 150 ribu perbulan dengan dibayarkan per triwulan akan habis dipakai bahkan tidak cukup untuk membiayai biaya transport mereka yang jauh dari ibu kota.
Saat ditanya wartawan setelah rapat, Kabag Kesra Pemerintah Kabupaten Majene, Sudirman mengatakan, saat ini jumlah imam mesjid yang sudah membuka rekening berjumlah 230 dari 360 imam mesjid yang ada di Majene. Sedangkan imam yang belum buka rekening yang berjumlah 130 imam akan segera dibukakan karena pembayaran akan segera dilaksanakan.
"Pembayaran gaji imam dilakukan mulai besok jam 10.00, Kamis (5/11/2015) untuk Ulumanda dan Malunda yang dipusatkan di Kecamatan Malunda, Kecamatan Tubo, Tammerodo dan Sendana akan dibayarkan pada jam 09.00 dipusatkan di Kecamatan Tammero,do dan untuk Pamboang, Banggae dan Banggae Timur akan dibayarkan Senin (9/11/2015) yang dpusatkan di Banggae jam 09.00 ," kata Sudirman.
Pembayaran gaji imam yang akan dilakukan besok merupakan pembayaran gaji triwulan kedua dan ketiga sedangkan gaji tri wulan keempat akan dibayarkan 9 Desember mendatang.
Pembayaran gaji imam yang dipusatkan pada salah kantor kecamtan yang telah ditunjuk ini dianggap merupakan solusi agar para imam tak perlu lagi ke Majene untuk mencairkan gajinya direkening. Pihak Kesra akan turun bersama BanK Sulselbar untuk melakukan pembayaran.
"Ini akan terus dlakukan dalam pembayaran gaji imam mesjid langsung ke kecamatan ditahun-tahun yang akan datang," kata Sudirman. (Irwan)