
Majene – Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene telah diresmikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Mesjid Agung Ilaykal Mashir, Sabtu 12 November 2016 kemarin. Pendirian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) kedua di Sulawesi Barat itu tertuang dalam Peraturan Menteri Agama nomor 38 tahun 2016.
Baca juga : Menteri Agama Resmikan STAIN Majene
Pada kesempatan itu, Kepala STAIN Majene DR. M. Napis Djuaeni menegaskan, PTN yang dipimpinnya itu bukan peralihan dari swasta ke negeri, atau dari STAI Al-Mardhiyah ke STAIN Majene. Melainkan pendirian PTN yang baru saja terbentuk.
Ia mengatakan, awalnya rencana tersebut telah dilakukan. Berselang beberapa tahun kemudian, ternyata ada aturan baru yang membolehkan pendirian PTN baru tanpa peralihan status dari swasta ke negeri.
“Sudah tidak ada lagi hubungannya Al-Mardhiyah dengan ini (STAIN Majene). Karena awalnya kita usahakan di Jakarta bikin proposal, ternyata setelah bebarapa tahun atau kira-kira dua sampai tiga tahun lalu, pada pengurusan terakhir, ada aturan yang membolehkan pendirian PTN baru sekalipun bukan dari yayasan, bisa langsung berdiri sendiri dan lebih mudah,” kata Napis, Minggu 13 November 2016.
Baca juga : Menteri Agama Mengaku Punya Ikatan Batin dengan Majene
Napis mengungkapkan, saat ini STAI Al-Mardhiyah masih tetap berjalan. Sementara STAIN Majene baru merencanakan akan membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2017 mendatang. Ia menyebutkan, pihaknya akan menerima mahasiswa dari Al-Mardhiyah dengan catatan kembali menjadi mahasiswa baru.
“Umpamanya kalau nanti ada penerimaan, kalau ada (mahasiswa Al-Mardhiyah) yang baru semester dua dan dia mau masuk tidak ada masalah, kita terima. Kalau sudah tinggi (semester diatas) salah-salah (percuma), kasian. Harus mulai dari awal. Al-Mardhiyah tetap jalan karena ini PTN baru (STAIN Majene). Tidak ada kaitannya,” ungkap Napis.
Baca juga : Simak Video Wawancara Saat Menteri Agama Kunjungan ke Majene
Lanjut Napis. pasca dilantik sebagai Ketua STAIN Majene yang pertama oleh Lukman Hakim Saifuddin, pihaknya akan fokus pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM). Mulai dari melengkapi struktur organisasi dan melengkapi dosen.
Sementara itu, Ketua Pendiri STAIN Majene Mukhlis mengatakan, kondisi saat ini STAIN Majene belum punya apa-apa. Tapi pihaknya merencanakan bulan Februari 2017 mendatang akan mulai mensosialisasikan penerimaan mahasiswa baru di STAIN Majene.
“STAIN Majene dibuat dalam kondisi tidak apa-apa. Pendirian baru yang diambil alih Kemenag, karena itu tidak ada apa-apanya kecuali tanah 50 hektar dihibahkan Bupati Majene dan sudah 11 hektar yang telah disertfifikasi. Belum ada gedung, belum ada uangnya. Mahasiswa baru nanti akan belajar di sekolah yang dipinjam,” jelasnya. (Irwan)