Foto Ketua Terpilih KAMMI Daerah Mandar Raya terpilih, Rifai (kanan) bersama Demisioner Ketua, Zulkifli.
Polman, mandarnews.com – KAMMI Daerah Mandar Raya melangsungkan Musyawarah Daerah ke-2 (MUSDA II) dengan Tema “Kolaborasi dan Transformasi Gerakan”, bertempat di Polewali Mandar, tanggal 13-14 Mei 2024.
Ada 4 kandidat yang memenuhi syarat maju memperebutkan posisi sebagai Ketua KAMMI Daerah Mandar Raya periode 2024-2026 diantaranya Nasrullah (Komisariat Majene), Rabiah Al adawiyah (Komisariat Majene), Andika (Komisariat IAI DDI Polman) dan Rifai (Komisariat Polman 45)
Dinamika Musyawarah Daerah II cukup berjalan alot sampai dengan lahirnya keputusan bahwa Rifai terpilih sebagai Formatur Ketua KAMMI Daerah Mandar Raya Periode 2024-2026.
Rifai sebagai Ketua KAMMI Daerah Mandar Raya terpilih menyatakan bahwa KAMMI ke depan akan menjadi epicentrum gerakan mahasiswa dalam mengawal kebijakan Pemerintah daerah khususnya Polman dan Majene dengan menjadi mitra kritis melalui gerakan kolektif dengan semua elemen gerakan khususnya Cipayung.
“Ke depan kami akan menjadikan KAMMI Daerah sebagai epicentrum gerakan mahasiswa secara kolektif bersama semua elemen gerakan khususnya Cipayung di kabupaten Polman dan Majene dalam mengawal kebijakan yang lahir sebagai mitra kritis pemerintah daerah,” ujar Rifai.
Ia juga sempat menuturkan bahwa KAMMI Daerah Mandar Raya perlu melakukan pembenahan besar-besaran baik secara internal terlebih eksternal untuk mewujudkan tujuan dan harapan diatas.
“Secara internal maupun eksternal kami akan berbenah besar besaran demi mewujudkan tujuan dan harapan yang kami sampaikan sebelumnya,” lanjutnya tegas.
Sebagaimana Musyawarah Daerah pada umumnya, menurutnya akan melahirkan beberapa rekomendasi penting yang akan menjadi kewajiban fokusnya dalam menjalankan roda organisasi kedepan terkait momentum pilkada dalam waktu dekat dan isu sentral di daerah.
“Ada beberapa rekomendasi yang akan jadi fokus kami kedepan sebab itu merupakan mandat forum tertinggi kami di KAMMI Daerah Mandar Raya. Pertama,mengawal dan bersinergi dengan penyelenggara demi suksesnya pilkada dalam waktu dekat. Kedua, mengawal isu pengelolaan sampah yang belum menemukan solusi konkret sampai dengan hari ini di Polewali Mandar dan terakhir mengawal isu keracunan massal yang terjadi beberapa waktu lalu yang tak kunjung melahirkan titik terang hingga hari ini di Kabupaten Majene”, pungkasnya.
(Mutawakkir/rls)