Majene – Setelah beberapa hari kehilangan kontak dengan putranya, Ibu Nur Hidaya, guru SMK Negeri 1 Majene, Sulawesi Barat, sudah bisa bernafas sedikit lega. Karena putranya yang sedang ikut volunter komunitas @1000 guru yang sedang melakukan misi mulia mengajar di sekokah daerah-daerah terpencil yang kekurangan guru, di wilayah Sulawesi Tengah kabarnya selamat dari terjangan Tsunami.
Menurut Ibu Yaya, demikian ia biasa disapa mengatakan, ketua Komunitas @1000 guru sdh memberikan informasi terkait keselamatan para anggota komunitas. Termasuk putranya via Whatssap. Ia berjalan sejauh 40 km baru mendapatkan signal.
Sebelum gelombang Tsunami, ia dan putranya, Muh. Fadhil Hasairin, kehilangan kontak. Karena putranya ditugaskan di daerah pegunungan tepatnya di Kec. Kulawi Kab. Sigi Prov. Sulawesi Tengah.
Masih kata bu Yaya, ini terjadi karena memang daerah itu tdk ada signal jaringan telekomunikasi seluler. Bahkan konon mereka tidak mengetahui informasi bahwa Palu sudah diterjang Tsunami.
Masih informasi diperoleh bu Yaya dari ketua komunitas 1000 guru ini bahwa sekarang mereka sedang berusaha kembali ke Palu, tapi mereka mengeluh karena kekurangan bahan makanan disebabkan keberadaan mereka belum terpantau oleh Tim Bantuan.(Zukhrinab)