
Majene, mandarnews.com – Didamping Kepala Rutan Klas IIB, I Wayan Nurasta Wibawa, Wakil Bupati Majene, Lukman resmikan Anak Trali Besi (Antrabez) Cafe, Kamis 3 Agustus 2017 malam.
Peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita sebagai tanda Cafe itu mulai dibuka secara resmi. Cafe itu sendiri itu adalah salah satu bentuk pemberdayaan warga binaan Rutan Klas II B Majene.
- Baca juga tentang : Antrabez Cafe
Olehnya itu, Lukman dalam sambutannya mengapresiasi I Wayan telah membuat ide dengan membuat Antrabez Cafe dengan konsep bali dengan nuansa penjara. Hal itu bisa sebagai salah satu bentuk untuk menghilangkan kesan menyeramkan Rutan.
“Saya dengan Karutan ini sangat dekat sekali, dulu saya katakan kantor yang sangat saya takuti itu Rutan, datang berkunjung saja saya tidak pernah datang. Karena ada semacam kondisi yang tidak memungkinkan tapi setelah Pak Wayan bertugas saya seperti senang datang apalagi malam ini kita akan meresmikan Kafe,” katanya.
Ia berharap semua pihak Muspida bisa mendukung dan mengapresiasi novasi yang digagas Karutan ini dan menjadi tanggung jawab bersama.
“Jadi malam ini saya resmikan maka saya anggap ini adalah bagian dari pemerintah. Kita harus memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas ide yang dilakukan Pak Wayan dan kita harus mendukung,”imbuhnya.
“Minimal satu kali satu bulan kita kumpul disini,” tambahnya
Ia juga berharap apa yang digagas ini bisa menjadi teladan bagi setiap institusi lain. Sehingga bisa memberikan kesan yang baik kepada Masyakat.
“Jadi semoga apa yang kita lakukan malam ini kita diberkahi dan di Ridhoi Allah SWT Naiwaitu yang Ikhlas dari Karutan yang luar biasa. Yang dulunya kesan segan saat melintas atau melihat kantor Rutan bisa hilang karena ada Cafe di depannya.
Puluhan pejabat dari unsur Muspida hadir dalam pembukaan perdana cafe yang dikelola darma wanita dan warga binaan rutan ini. Mereka makan bersama mencicipi menu yang disediakan Antrabez Cafe.
Berikut daftar menunya :
Selain itu, hasil karya dari warga binaan lainnya, seperti tudung saji, sapu lidi, miniatur, sarung sutra Mandar dan lainnya juga dipamerkan dalam galeri yang disulap seperti jeruji besi. Pengunjung memborong hasil karya warga binaan tersebut. (Ashari)