Sultan, penderita tumor yang butuh bantuan untuk biaya opersi tumor yang dideritanya
Binuang, mandarnews.com – Warga Desa Batetangnga Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar bernama Sultan (49) saat ini tidak bisa menjalani hidupnya seperti orang lain. Pasalnya, untuk mengeluarkan kotoran dari dalam tubuhnya, Sultan hanya menggunakan saluran pembuangan buatan di sebelah kiri perutnya.
Pembuatan saluran pembuangan buatan ini dijalaninya di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo Makassar pada akhir Oktober tahun 2018 lalu. Namun, menurut dokter yang menanganinya, masih ada tumor yang tersisa di bibir dubur Sultan.
Ketika didatangi di rumahnya, Rabu (2/1/2019), Sultan menceritakan riwayat penyakitnya. Ia berkisah, gejalanya mulai dirasakan sejak Bulan Agustus tahun 2018.
“Awalnya saya susah BAB, terus kotorannya juga bercampur darah. Saya kemudian melakukan USG di RSUD Polman dan kata dokter ada benjolan,” ujar Sultan yang sehari-harinya hanya bekerja sebagai pengumpul kerikil dan petani penggarap sebelum sakit ini.
Sultan kemudian dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo guna menjalani perawatan lanjutan. Sultan kemudian menjalani pembedahan dan pembuatan saluran pembuangan di perut sebelah kiri.
Saluran pembuangan buatan tersebut oleh Sultan hanya ditutupi oleh plastik seadanya karena dirinya tidak mampu membeli kain khusus untuk menutupi saluran tersebut yang harganya mencapai Rp 50 ribu per lembar.
“Untuk mengobati tumor ini, dokter menargetkan untuk menjalani kemoteropi sebanyak 8 kali. Tapi belum dilaksanakan karena fisik belum mendukung dan dana juga belum ada,” kata Sultan yang didampingi istrinya Siti Aminah (48).
Dokter yang menangani Sultan pun mengatakan jika masih ada harapan tumor yang diderita Sultan bisa disembuhkan. Sebab itu, Sultan sangat mengharapkan bantuan dari dermawan untuk membantu biaya pengobatannya yang mencapai puluhan juta rupiah.
Selain menderita tumor, Sultan juga memiliki masalah pada penglihatannya. Ia tidak bisa melihat suatu objek secara jelas namun hanya berupa bayang-bayang.
Penyakit yang dideritanya sejak tahun 1990 ini tidak menghalanginya dari aktivitas sehari-hari. Selain itu, Sultan juga menderita disleksia, suatu penyakit yang membuat penderitanya tidak bisa melihat huruf terlalu lama atau dengan kata lain tidak bisa belajar.
Reporter : Ilma Amelia