![](https://i0.wp.com/mandarnews.com/wp-content/uploads/2020/10/7F935D79-6AE9-4E49-B776-893A3EE97468.jpeg?fit=1024%2C682&ssl=1)
Kampanye terbatas Tina-Ado di Desa Banua Ada’ Kecamatan Bonehau, Selasa (27/10). (Foto: Zul)
Mamuju, mandarnews.com – Magdalena, warga Desa Banua Ada’ menyampaikan keluhannya kepada calon bupati Mamuju nomor urut 1, Sutinah Suhardi saat menggelar kampanye terbatas di Desa Banua Ada’ Kecamatan Bonehau, Mamuju, Selasa (27/10).
Magdalena berpesan jika pasangan calon (paslon) Tina-Ado terpilih memimpin Mamuju lima tahun kedepan agar dokter yang ada di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) selalu stand by di tempat.
Hal ini disampaikan Magdalena sebab baru-baru ini mendapat pelayanan yang kurang maksimal dari Puskesmas. Anaknya sakit dan harus menunggu selama seminggu untuk rujuk ke rumah sakit.
“Kami butuh dokter. Kalau di sini, itu dokter harus stand by. Bagaimana masyarakat yang sakit mau dirujuk kalau tidak ada dokter, tanpa ada tanda tangan dari dokter pasien tidak bisa rujuk. Jadi anak saya kasihan sudah parah baru mau dirujuk,” kata Magdalena.
Menanggapi keluhan Magdalena, cabup perempuan pertama di Mamuju itu mengatakan, pelayanan kesehatan akan ditingkatkan. Hal ini juga telah tertuang dalam visi misi Mamuju Keren.
Dalam visi-misi Mamuju Keren yang terkait dengan peningkatan fasilitas kesehatan, paslon Tina-Ado jika terpilih akan menyediakan satu ambulans satu desa, satu bidan satu Puskesmas Pembantu (Pustu), dan dua dokter dalam satu Puskesmas.
“Nanti kita akan siapkan dua dokter satu Puskesmas. Satu dokter umum dan satu dokter spesialis. Dokter spesialisnya tergantung kebutuhan yang ada di wilayah Puskesmas tersebut atau menurut kebutuhan masyarakat,” ungkap Sutinah.
Sutinah menjamin jika terpilih menahkodai roda pemerintahan di Kabupaten Mamuju tidak ada lagi pasien yang harus menunggu dokter untuk dirujuk sebab dokter harus stand by di Puskesmas.
Seandainya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mamuju cukup besar, lanjutnya, maka pihaknya bisa saja membangun satu puskesmas satu desa tapi hal tersebut tidak mendukung anggaran yang ada.
“Pelayanan kesehatan kita akan perbaiki betul-betul. Nanti kita akan berupaya membangun beberapa Puskesmas. Saya tidak mau kalau tidak bisa saya penuhi,” tutup Sutinah. (Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia