
Majene – Pemerintah melalui Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah IX Sulawesi kembali menegaskan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES ) Bina Bangsa Majene sudah tidak bermasalah, dan aktiv berjalan normal seperti sedia kala. Kopertis yang merupakan lembaga pemerintah dibawah Kementerian Ristek Dikti juga memastikan ijazah Stikes Bina Bangsa dapat dipakai mendaftar seleksi CPNS.
Penegasan pemerintah tentang status Stikes Bina Bangsa yang sudah bebas masalah itu kembali disampaikan pihak Kopertis wilayah IX Sulawesi saat wisuda ke XIII Stikes BBM di aula LPMP Sulbar Majene, Sabtu (29/10).
” Sudah tidak ada masalah, tidak mungkin kami ( kopertis,-) hadir di wisuda kalau ada masalah. Jadi karena tidak ada masalah, ijazahnya bisa dipakai mendaftar ( CPNS,-),” kata Ratna S.Sos, M.S, utusan kopertis di wisuda Stikes BBM.
Ratna yang juga kepala Seksi Informasi Kopertis Wilayah IX Sulawesi menjelaskan, pemerintah telah melakukan verifikasi dan dipastikan dari hasil verifikasi itu, Stikes BBM sudah tidak memiliki masalah. Dengan status aktiv atau bebas masalah itu, ijazah Stikes Bina Bangsa dapat digunakan para alumni termasuk untuk mendaftar seleksi CPNS.
Kopertis kata Ratna prihatin atas masih beredarnya informasi tidak benar terutama melalui media sosial tentang kampus bermasalah, padahal setelah dicek berita atau informasi yang beredar itu adalah berita atau informasi “HOAX” berisi informasi tidak benar dan berita lama.
Sebelumnya pada wisuda ke 12 tanggal 16 Nopember 2015 di aula masjid Agung Majene, koordinator kopertis IX, Prof. Dr. Andi Niartiningsih juga sudah menyampaikan bahwa Stikes Bina Bangsa Majene sudah aktiv kembali.
Dalam laporannya saat wisuda akhir pekan kemarin itu, ketua Stikes Bina Bangsa Zulfikli M.kep menyatakan masalah rasio jumlah dosen yang menjadi penyebab perguruan itu mendapat sanksi pembinaan sudah diatasi dengan dilakukan penambahan dosen, sehingga sejak 12 Nopember 2015, Stikes Bina Bangsa sudah berjalan normal seperti sedia kala. ” Masalah rasio dosen sudah teratasi dengan perekrutan dosen,” kata Zulikfli. (Irwan)