Supriadi menjelaskan, banyak sekali kejanggalan pada pekerjaan wisata yang wilayahnya seluas 20 hektar ini, di antaranya tidak mempekerjakan warga yang butuh pekerjaan yang seharusnya melalui Padat Karya Tunai, tidak ada papan proyek, dan tanah pun dianggap masih bermasalah karena belum ada kejelasan hibahnya.
“Selain itu, Bumdes yang akan mengelola wisata sampai saat ini pengurusnya masih bermasalah dan wisata ini tidak pernah dibahas dalam perencanaan pembangunan desa,” ucap Supriadi.
Wisata Pattumea sendiri dengan ibukota Majene berjarak 22 kilometer dan 9 kilometer dari jalan poros Majene-Mamuju, atau dari pusat pemerintahan Kecamatan Pamboang.
Sedangkan akses jalan ke wisata ini cukup menguji adrenalin, apalagi bagi yang baru melalui jalan ini. Meski jalannya mulus karena sepanjang jalan rabat beton, namun akses jalan tersebut cukup mendaki.
Bagi pengguna jalan, baik yang menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua, wajib memastikan rem kendaraan dan mesin tidak bermasalah karena akan membahayakan diri sendiri jika mengabaikan hal tersebut. (Hsln)
Editor: Ilma Amelia