“Pada usia 21 tahun, PKB, khususnya konteks Sulbar masih merangkak, apalagi baru-baru ini disibukkan oleh urusan syarat partai,” imbuh KH. Syibli.
Kedepannya, tambahnya, PKB perlu menjaga kekompakan atau solidaritas, sehingga kader-kader ditantang mempersipakan diri untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nantinya.
Sedangkan Ketua Dewan Syura DPW Sulbar PKB, Hasan Bado, mengemukakan, ada tiga momen yang harus dimanfaatkan lewat Rakorwil yakni menghadapi Pemilu, menghadapi Pilkada, dan menghadapi Muktamar PKB.
“PKB selalu memercayai takdir, bahwa yang terpilih sudah ditetapkan oleh Tuhan. Adapun yang belum terpilih sudah diakui keseriusannya, dan hal itu bagian dari keberhasilan yang tertunda,” ujar Hasan.
Ia menuturkan, kebersamaan adalah hal terpenting dan perlu dijaga sehingga harus menjadi nikmat bersama, sebab ada yang terpilih karena didukung oleh rekan lainnya dalam proses perjuangan.
Sedangkan Ketua DPC PKB Kabupaten Mamasa, Martinus Tiranda menyampaikan, setelah melalui event politik yang menguras tenaga dan segala-galanya, kembali PKB se-Sulbar berkumpul di Mamasa dalam rangka pelaksanaan Rakorwil.
“Saya memohon maaf kepada jajaran PKB Sulbar karena Mamasa berada di bawah target saat Pileg lalu, namun sebagai Ketua DPC PKB Mamasa, saya bertanggungjawab atas kegagalan tersebut,” kata Martinus.
Dan yang pasti, tambahnya, hal itu tidak membuat surut atau lelah, sebab tugas partai tidak hanya dapat dilakukan dalam parlemen, dan yang utama adalah bagaimana kebersamaan tetap terjaga.
Jika ada even-even PKB, kata Martinus, baik daerah maupun nasional, DPC PKB Mamasa selalu siap menjadi tuan rumah, sehingga masyarakat lebih tahu bagaimana keseriusan PKB dalam membangun masyarakat. (Hapri Nelpan)
Editor: Ilma Amelia