Kepolisian Sektor (Polsek) Banggae, Kabupaten Majene, ikut peduli dengan kondisi sejumlah anak-anak putus sekolahnya yang ada di wilayah Kecamatan Banggae dan Banggae Timur. Salah satu upayanya dengan menggelar Forum Group Diskussion Gerakan Kembali Bersekolah.
Dalam Forum Group Discussion Gerakan Kembali Bersekolah yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Banggae Timur, Rabu,(13/4/2016) diihadiri Wakapolres Majene Kompol Muhammad Arief, Kapolsek Banggae AKP Sumijur Usman, Camat Banggae Timur Busri Kamedi, Camat Banggae Hamzah Atjo, sejumlah Kepala Sekolah dan para orang tua siswa yang putus sekolah.
Wakapolres Majene Kompol Muhammad Arief dalam arahannya memberikan motivasi kepada para orangtua untuk senantiasa memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Kepada anak-anak yang mengalami putus sekolah, pihaknya melakukan langkah koordinasi yang baik dengan para orangtua siswa. Sehingga mereka akan mengetahui lebih banyak terhadap pentingnya dalam kemajuan pendidikan bagi masa depan para generasi muda.
"Ini juga sebagai salah satu upaya mendorong terhadap kemajuan pada daerah serta masa depan bagi bangsa Indonesia," ujarnya.
Camat Banggae Timur Busri Kamedi mengatakan, dengan adanya program gerakan kembali bersekolah yang digagas pihak Kepolisian ini sangat membantu program Pemerintah Kabupaten Majene dalam memajukan pendidikan.
“Kami dari pihak Kecamatan siap membantu melalui Kelurahan setempat dengan cara melakukan pendataan anak yang putus sekolah ke setiap rumah, hasilnya nanti kami akan sampaikan melalui Bhabinkamtibmas,”katanya.
Sementara itu salah satu peserta diskusi Muh.Amin Kepala SMP Negeri 3 Majene menyampaikan aspreasi kepada pihak Kepolisian, sebab dengan adanya program gerakan kembali bersekolah, jumlah anak putus sekolah berkurang.
"Hanya saja dari pengamatan kami penyebab anak putus sekolah bukan karena faktor ketidakmampuan pembiayaan dari orangtuanya. Bahkan, juga ada yang putus sekolah diakibatkan masalah pengaruh lingkungan,’ olehnya melalui diskusi itu kami menyampaikan saran kepada pihak kepolisian agar pada saat jam pelajaran melakukan razia anak sekolah,”katanya. (Irwan)