Ia menjelaskan, pihaknya juga telah mengkoordinasikan ke PT. Pertamina di Pare-Pare agar tabung 3 kg ditambah, sebab di Kota Mamasa dan sekitar 40 pangkalan masih terbatas jumlah pasokannya.
“Peruntukan tabung gas 3 kg sebenarnya untuk orang miskin, bukan untuk pengusaha atau PNS sebab telah ada surat edaran Gubernur Sulbar agar PNS menggunakan tabung pink (5,5 kg) dan mestinya pangkalan tidak melayani PNS untuk tabung 3 kg,” tutur Dandang.
Sedangkan pengelola Pangkalan Demmangeran, Rohani menerangkan, sebanarnya pasokan tabung gas 3 kg lancar namun jumlahnya terbatas sebab biasanya sebanyak 40-60 tabung.
“Jumlah tersebut bukan kami yang tentukan sebab pangkalan hanya menerima yang diberikan,” tukas Rohani.
Ia menekankan, jika mau tertib mestinya penggunaan tabung lebih terpantau, apakah benar-benar digunakan orang tidak mampu atau tidak.
Sesuai pantauan media, hal yang sama juga dirasakan di Pangkalan Paulus, dimana pasokan gas elpiji 3 kg biasanya hanya 30-60 tabung dan sistem pembagian tabung menggunakan kupon.
Setiap pagi, calon pembeli mengambil kupon dan diprioritaskan dilayani saat tabung datang, namun ketika hingga siang hari belum diambil maka pembeli tanpa kupon pun dilayani. (Hapri Nelpan)
Editor: Ilma Amelia