![rektorat unsulbar](https://i2.wp.com/mandarnews.com/wp-content/uploads/2020/01/Suparman-saat-dipelataran-gedung-Rektorat-Unsulbar..jpeg?fit=1024%2C768&ssl=1)
Suparman, saat di pelataran gedung Rektorat Unsulbar, Minggu (12/1). Credit Foto : Putra
Majene, mandarnews.com – Gedung Rektorat Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) yang berada di Lingkunga Talumung Kelurahan Tande Timur Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene terendam, Minggu (12/1).
Air yang merendam berasal dari air hujan yang mengguyur Majene sejak Sabtu (11/1). Genangan air tidak hanya di halaman dan di jalanan tapi juga di dalam ruang gedung rektorat lantai dasar. Akibatnya, berkas – berkas yang ada dilantai menjadi basah.
Menurut salah satu staf Unsulbar, Suparman, ketinggian air yang ada di dalam ruangan mencapai sekitar 15 cm. Sedangkan yang ada di luar ruangan seperti halaman, tempat parkir dan jalanan bervariatif, ada sekitar 15 cm, 30 cm sampai 50 cm.
![rektorat unsulbar, lingkungan Talumung](https://i2.wp.com/mandarnews.com/wp-content/uploads/2020/01/WhatsApp-Image-2020-01-12-at-14.11.26-1024x768.jpeg?resize=640%2C480&ssl=1)
Suparman memperkirakan kantornya kemasukan air sekitar jam 2 subuh.
“Kami juga tidak tahu pasti kapan air mulai masuk. Yang jelasnya kita datang air sudah di dalam (ruangan), dan segera menyelamatkan apa – apa yang bisa dievakuasi ke tempat lebih tinggi,” jelas Suparman.
Menurutnya semua ruang yang ada di dalam gedung lantai dasar tergenangi air. Sehingga, dokumen ataupun berkas yang ada di lantai dasar basah semua.
Saat mandarnews di lokasi kejadian, sekitar pukul 10:30 wita air dalam ruangan sudah tidak ada karena disedot keluar. Tapi bekas air masih sangat nampak di tembok.
Sedangkan untuk halaman, air masih tergenang dengan ketinggian bervariatif. Jika hujan belum juga berhenti maka kemungkinan besar, genangan air masih bertahan bahkan bisa menambah tinggi.
Di Lingkungan Talumung tak hanya gedung Unsulbar yang digenangi air hujan. Tapi terdapat beberapa titik. Salah satunya di perumahan Permata Sari Lino Maloga. Ada warga yang mengaku bahwa ruang dalam rumahnya terendam hingga ketinggian paha orang dewasa. (putra)