
Mamasa, mandarnews.com – Hujan deras mengakibatkan banjir di Desa Batangnguru Kecamatan Sumarorong serta membuat jalan poros penghubung Kecamatan Sumarorong dan Kecamatan Nosu tertimbun tanah longsor.
Insiden ini menyebabkan sebanyak 24 unit rumah warga Desa Batangnguru rusak parah dan 8 unit rumah lainnya mengalami rusak ringan.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa Iyan Lebok kepada mandarnews.com, Jumat (8/3/2019).
Iyan Lebok menegaskan, data jumlah rumah yang rusak dan warga yang luka adalah hasil yang dilaporkan, baik dari masyarakat maupun dari pihaknya di posko bencana Batangnguru per hari ini.
Selain merusak rumah warga, hujan yang mengguyur Desa Batangnguru juga mengakibatkan seorang warga bernama Rotto (55) mengalami luka parah dan telah menjalani perawatan di pusat kesehatan terdekat Desa Batangnguru.
“Banjir tersebut turut menyebabkan Sekolah Dasar (SD) Negeri 009 Ratte tidak dapat melangsungkan pelajaran karena kondisi sekolah yang tergenang lumpur,” kata Iya Lebok.
Jalan penghubung antara Kecamatan Sumarorong dan Kecamatan Nosu pun tidak luput dari dampak hujan deras ini dengan tertimbunnya badan jalan oleh material longsor.
“Sehingga untuk melewatinya, pengguna jalan harus menunggu hingga alat berat yang didatangkan membersihkan tanah yang menumpuk di badan jalan,” sebut Iyan Lebok.
Menurut data informasi yang dikumpulkan pihaknya, banjir terjadi akibat hujan yang mengguyur Batangnguru mulai pukul 13.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA sehingga air sungai meluap menggenangi pemukiman warga dan surut sekitar pukul 20.00 WITA.
Salah satu warga Desa Batangnguru bernama Rashid menceritakan, banjir terjadi sekitar pukul 15.00 WITA dan mulai surut di malam hari.
“Saya lupa pukul berapa air surut karena saya panik dan sibuk memboyong keluarga ke rumah kerabat yang berada di atas perbukitan,” tutur Rashid.
Ia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Mamasa dapat sesegera mungkin memberikan bantuan sembako dan alat penerangan.
Warga Nosu bernama Amba, salah seorang pengendara roda dua yang tertahan di Batangnguru karena tanah longsor menerangkan, dirinya sudah tertahan sejak pagi pukul 09.00 WITA.
“Saya malu karena saat tidak bisa melintas saya menumpang makan ke warga Desa Batangnguru yang notabene terdampak banjir,” tukas Amba.
Ia berharap, alat berat yang didatangkan dapat membersihkan tumpukan tanah di badan jalan yang membuat ia dan pengendara lainnya tertahan sesegera mungkin.
Laporan : MG-2
Editor : Ilma Amelia