Tepat pukul 14.30 Menteri Pertanian RI Bapak ANTON APRIANTONO bersama Rombongaan tiba di Kabupaten Majene. Prosesi penyambutan diterima oleh Bupati Majene H. KALMA KATTA,S.Sos,MM. beserta Muspida, para Asisten Setda, Pimpinan SKPD, para kelompok tani dan warga masyarakat setempat. Penyambutan diawali dengan pengalunan sarung sutera oleh sepasang dara dan jejaka. Selanjutnya Menteri Pertanian beserta Sekretaris Jenderal Deptan menunggangi kuda Pattu’du sambil diiringi rebana menuju rumah jabatan Bupati Majene. Arak-arakan dimulai dari tugu menuju rujab diikuti oleh para Pejabat Sul-Bar dan para pejabat Pemkab. Majene diantaranya Bapak ANWAR ADNAN SALEH Gubernur Sulawesi Barat,Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Rombongan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Bupati Majene, Wakil Bupati Majene dan Muspida serta beberapa pejabat teras di daerah ini.
Setibanya dirumah jabatan Bupati Majene, ANTON APRIANTONO dan Rombongan ngaso sejenak dilanjutkan santap siang bersama, dengan menyajikan beberapa makanan tradisional Mandar diantaranya, JEPA, SOKKOL LAMEAYU, LOKA ANJOROI, dan penganan lainnya. Menteri beserta rombongan cukup asyik menikmati makanan tradisional Mandar. Makanan tradisional sengaja disajikan sebagai wujud extensifikasi ketahanan pangan yang sementara digalakkan oleh pemerintah, dan juga mengajak masyarakat untuk tetap mencintai makanan non beras.
Setelah santap siang bersama dilanjutkan acara temu wicara Menteri Pertanian RI dengan Kelompok Tani dan kelompok LM 3 selaku penerima bantuan Deptan tahun anggaran 2008. Temu wicara diawali pembacaan do’a kemudian dilanjutkan sambutan selamat datang oleh Bupati Majene H. Kalma Katta, S.Sos.MM.
Dalam sambutannya Bupati Majene menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Bapak Menteri Pertanian beserta rombongannya mudah-mudahan kedatangannya di daerah ini dapat memberi harapan dan pencerahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat petani dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani itu sendiri, sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dan kedepan diharapkan kepada Bapak Menteri Anton Apriantono untuk lebih meningkatkan alokasi anggaran di Provinsi Sulawesi Barat, khususnya di Kab. Majene tentunya dalam hal bidang pertanian.
Kemudian dilanjutkan laporan dari masing-masing kelompok tani yang diawali oleh Ketua Lembaga Mandiri megnatakan kepada masyarakat (LM 3) dalam hal ini Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Jihad Kel. Tande yang laporannya menyampaikan tentang manfaat dan pengembangan usaha yang dikelola, yakni usaha peternakan kambing, jenis beke (Bibit Ettawa Kualitas Export), dengan melibatkan para orang tua santri dalam mengembangkan usaha peternakan kambing dengan sistem keuntungan dibagi 2 dalam artian 50 % untuk peternak, 50 % untuk pondok pesantren guna menanggulangi kebutuhan para santri yang mondok. Usaha yang dikembangkan adalah bantuan dari Deptan tahun anggaran 2008.
Selanjutnya penyampaian laporan seorang penyuluh pertanian yang mewakili 78 orang penyuluh pertanian yang ada didaerah ini, dalam kesempatan ini menyampaikan existensi Lembaga Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, dimana dalam Provinsi Sulawesi Barat hanya Kab. Mamasa yang nomenklaturnya Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan. Dari persoalan nomenklatur sehingga untuk alokasi dana bagi penyuluh pertanian sangan minim dibandingkan dengan dana Ketahanan Pangan itu sendiri.sehingga keberadaan kami selaku Penyuluh Pertanian dirasakan tumpul alias kurang berperan dengan tidak adanya alokasi dana bagi penyuluh dari pusat dan adanya permasalahan ini dimohon kepada Menteri Pertanian untuk dapat perhatian dalam hal kesejahteraan. Dilanjutkan penyerahan bantuan Bibit Kakao Somatik Embrio Buku Pertanian dari Bapak Menteri Pertanian RI kepada kelompok Tani secara simbolis yang diwakili oleh Kelompok Tani Kakao dari Majene.
Kemudian dilanjutkan pengarahan Bapak menteri Pertanian Anton Apriantono didampingi Sekjen Deptan, Dirjen perkebunan Achmad Manggabarani, Ka. Litbang Dep. Pertanian dalam pengarahan beliau menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan seluruh warga masyarakat didaerah ini atas antusias dan aforia penyambutannya dengan menggunakan Kuda Pattu’du sambil diselingi dengan Kalinda’da atau semacam pantun oleh salah seorang Pimpinan SKPD dalam hal ini kepala Dinas Pertambangan kab. Majene Drs. Syamsuddin.
Selanjutnya beliau mengharapkan agar bantuan yang diberikan oleh pemerintah dapat dimanfaatkan lebih baik, karena program ini adalah merupakan program pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat petani sehingga diharapkan dapat mengangkat pendapatan dan kesejahteraan petani itu sendiri sebagai salah satu devisa Negara dari sector pertanian dalam hal ini hasil perkebunan Kakao yang saat ini sementara digalakkan di Sulawesi Barat melalui Gerakan Nasioanl Pembaharuan kakao. (D)