Sejumlah pejabat teras Kabupaten Majene terlihat berjalan kaki melintasi Sangiang. Mobil yang mereka tumpangi dari Mamuju ditinggal untuk selanjutnya menunggu jemputan untuk melanjutkan perjalanan ke Majene.
Para pejabat teras itu diantaranya Sekda Syamsiar Muchtar, Kepala Dinas PU Adham Yahya, Kepala Disdik Burhanuddin. Mereka baru saja dari Mamuju dalam rangka urusan kedinasan.
Situasi di lokasi longsor, saat ini, mencekam. Pasalnya, sering terdengar suara gemuruh berasal dari dalam tebing. Mereka yang berada di lokasi panik berlarian menjauhi lokasi longsor.
"Kami baru saja berlarian karena ada suara gemuruh berasal dari tebing," kata Irwan, kru Mandar News yang berada di lokasi longsor.
Diperkirakan suara gemuruh itu akibat pergerakan tanah di atas tebing. Dan di atas tebing ada batu yang diperkirakan lima kali lebih besar dari batu yang sudah menutup jalan Sangiang. Jika batu itu turut jatuh, maka akan sangat merepotkan petugas yang sementara dalam perjalanan mendekati lokasi longsor.
Informasi diterima kru Mandar News, Irwan dan Majid, ada dua alat berat dikerahkan dari Mamuju, termasuk breaker. Sementara alat berat dari Majene juga sementara mendekati lokasi longsor.
Panjang deretan mobil yang terjebak bertambah. Untuk wilayah Utara dilaporkan sudah mencapai Dusun Batutaku, sementara dari arah Selatan diperkirakan sama panjangnya deretan macet di Utara.
Di deretan Selatan, terdapat sebuah ambulance yang memuat jenazah. Belum ada upaya untuk memindahkan jenazah tersebut ke mobil yang berada di seberang. Mereka masih berharap, Jalur Lintas Barat (Jalinbar) Sulawesi itu segera tembus lancar.(rizaldy)