Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mardiyah Sulbar yang terletak i Kab.Majene menyegel kampus mereka sendiri, Siang Tadi Senin 15 April.
Aksi penyegelan dilakukan sebagai bentuk protes atas kinerja staf pengelola dan status akreditasi prodi yang belum terealiasi.
"Jangankan penegerian yang sudah lama dijanjikan, akreditasi prodi saja hingga kini belum ada," kata salah seorang pendemo dari semester 6. Ia tidak bersedia namanya dituliskan.
Protes terjadap staf pengelola karena kampus sering tertutupada jadwal kuliah sehingga perkuliahan sering berlangsung di kantin dan teras kampus.
Mereka juga mendesak pengelola untuk menerbitkan segera kartu mahasiswa dan kartu nilai. Mahasiswa sudah berada di semester 6 tapi belum mengantongi kartu mahasiswa.
Selain menyegel ruang perkuliahan mereka juga menuliskan tuntutan mereka pada dinding kampus, juga membakar kursi yang tidak terpakai karena rusak.
Ketua STAI Al-Mardiyah, Sufyan Mubarak mengaku tidak mengetahui informasi penyegelan kampus oleh mahasiswanya. Aksi penyegelan diketahui setelah dikonfirmasi wartawan.
Ia mengaku pernah terjadi tidak ada staf yang datang karena sedang berada di Makassar dalam rangka mengantar mahasiswa untuk menjalani ujian.
Tentang akreditasi, ia mengaku sudah mengusulkan sejak Bulan Agustus lalu. Ia juga mengatakan,"Sebetulnya setelah STAI Al-Mardiyah menjadi negeri (STAIN) maka otomatis yang diurus akreditasinya adalah untuk STAIN."
Penegerian STAI Al-Mardiyah sendiri, ungkap Sufyan, tinggu menunggu beberapa bulan sesuai janji wamen. Dalam rangka penegerian itu Bupati Majene H.Kalma Katta menjadwalkan berangkat ke Jakarta bersama pihak STAI Al-Mardiyah pada Rabu yang akan datang.(rizaldy)