
Pada peradaban Arab, awal menamakannya dengan “Anbar” dan menggunakan sebagai dupa, afrodisiak, dan obat untuk menyembuhkan banyak penyakit termasuk otak, jantung, dan indra.
Ambergris juga digunakan untuk meningkatkan rasa makanan dan wine. Baru-baru ini bahkan digunakan sebagai adiktif untuk koktail, cokelat, dan beberapa kue khusus.
Ambergris adalah bahan alami dan sebaiknya dibiarkan kering secara alami. Jangan simpan ambergris dibungkus atau disegel dalam plastik atau wadah tertutup.
Aroma bahkan kualitas potongan terbaik dapat terpengaruh jika disegel, apalagi pada saat pertama kali ditemukan atau dikumpulkan.
Kelembaban dari air laut dan lingkungan luar dapat terperangkap di permukaan yang berupa celah-celah kecil dan membuat potongan basah atau lembab pada awalnya dan bahkan pada beberapa kasus menimbulkan jamur berkembang.
“Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kualitas ambergris,” ujar Chaterina yang juga staf pengajar pada program studi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Undana itu.
“Ambergris lebih baik dijauhkan dari benda-benda beraroma kuat lainnya. Seharusnya tidak langsung terkena pancaran sinar matahari karena bisa meleleh,” katanya.
Penanganan awal dapat disimpan dalam wadah terbuka (ember atau kotak kardus) dengan posisi dibiarkan terbuka untuk memungkinkan sirkulasi udara.
Menurutnya, penanganan ambergris harus hati-hati. Sebab, dapat saja kehilangan bobotnya dan paling dramatis terjadi dalam 24-48 jam pertama. (Putra)