Peran siswa dalam Masa Orientasi Siswa (MOS) yang saat ini berganti nama jadi Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di SMPN 1 Majene tetap ada. Tapi bukan MOS seperti tahun sebelumnya yang tahun ini dilarang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan.
Siswa melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) hanya berperan membantu guru dalam melaksanakan PLS. Atribut-atribut seperti topi dari bola yang dibelah dua, tas dari karton, kaos kaki yang berbeda sebelah, dan kegiatan-kegiatan perpeloncohan yang selama ini mewarnai MOS kini sudah tidak ada.
"Dengan mengajak oleh kakak-kakak seniornya dalam hal ini Osis, mengajak memperkenalkan tempat-tempat belajar, baik ruangan kelas, laboratorium, perpustakaan." kata Kepala SMPN 1 Majene, Sumaila, Senin (18/7/2016).
PLS kali ini hanya diisi dengan materi dari guru. Materi pada hari pertama seperti pembukaan oleh kepala sekolah, perkenalan oleh Osis, observasi lingkungan oleh guru, wawasan wiyatamandala oleh guru, hak dan kewajiban siswa oleh guru, dan ibadah juga dibawakan oleh guru.
Pada hari selasa upacara dibawakan oleh guru, pendidikan karakter bangsa oleh guru, program dan cara belajar oleh guru, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh guru, apresiasi seni oleh guru.
Hari terakhir, Rabu (20/7/2016) dilaksanakan olahraga gembira dibawakan juga oleh guru, pengenalan adiwiyata oleh guru, pengembangan sikap oleh guru, pidato oleh guru, dan pengembangan diri oleh guru. Setelah hari terakhir pelaksanan PLS, siswa akan segera menjalani Proses Belajar Mengajar (PBM) secara normal. (Najib)