“Contoh upaya strategisnya adalah menjaga ketersediaan bahan baku dan energi untuk keberlangsungan produktivitas sektor industri, sehingga bisa semakin terbang tinggi lagi,” ucap Menperin.
Ia menerangkan, pihaknya juga fokus pada pengoptimalan implementasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
“Selain itu, diperlukan penguatan ekspor dan substitusi impor, di antaranya melalui diversifikasi industri unggulan untuk ekspor serta membuka secara agresif pasar-pasar baru untuk produk industri,” tutur Menperin.
Ia turut mendorong peningkatan investasi di sektor industri, yang meliputi perbaikan kemudahan perizinan, promosi investasi, dan fasilitasi pemberian insentif.
“Selama lima tahun kedepan, kami telah mengidentifikasi rencana investasi sektor industri sebanyak 81 proyek dengan nilai total Rp921 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 125 ribu orang,” tukas Menperin.
Ia optimistis, apabila jurus jitu tersebut terlaksana dengan baik, target pertumbuhan industri pengolahan non migas sebesar 5,3% pada tahun 2020 bisa tercapai.
“Kontribusi industri pengolahan non migas terhadap total PDB nasional dibidik hingga 17,8% sepanjang tahun ini,” beber Menperin.
Berikutnya, diungkapkan Menperin, kontribusi ekspor produk industri terhadap ekspor nasional akan mencapai 72,2% pada tahun 2020. (rilis Kemenperin)
Editor: Ilma Amelia